Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Karhutla di Pelalawan

Hotspot di Pelalawan "Meledak" Hingga 45 Titik, BPBD Sebut Taman Nasional Tesso Nilo di Ukui Membara

Bahkan angka hotspot ini tertinggi di Pelalawan sejak periode Bulan Januari sampai November 2025 ini.

Penulis: johanes | Editor: Sesri
Dok Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Pelalawan
Tim gabungan melakukan pemadaman Karhutla yang muncul di Kelurahan Sorek Satu, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Riau pada Kamis (6/11/2025) pekan lalu. Lahan seluas satu hektar hangus terbakar. 
Ringkasan Berita:
  • Pada Minggu (9/11/2025), BMKG mencatat 45 titik panas di Kabupaten Pelalawan, Riau
  • Jumlah titik panas ini merupakan yang tertinggi sejak Januari hingga November 2025.
  • Titik api terpantau membakar semak belukar dan kawasan hutan TNTN.

 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Hotspot yang muncul di Kabupaten Pelalawan Riau pada Minggu (9/11/2025) meledak hingga mencapai 45 titik berdasarkan laporan data dari BMKG.

Jumlah titik panas ini melonjak secara drastis dari hari-hari sebelumnya.

Bahkan angka hotspot ini tertinggi di Pelalawan sejak periode Bulan Januari sampai November 2025 ini.

Lokasi titik panas ini tersebar di wilayah Kecamatan Ukui. 

"Dari laporan BMKG hotspot sangat banyak di Ukui, kita sesuaikan dengan laporan dari lapangan memang muncul lagi titik api di areal TNTN," ungkap Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Zulfan M.Si kepada tribunpekanbaru.com, Minggu (9/11/2025).

Ia menyebutkan, pihaknya mendapat laporan dari Masyarakat Peduli Api (MPA) Desa Lubuk Kembang Bunga, Ukui. Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) terpantau di wilayah Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Titik api membakar semak belukar dan kawasan hutan di TNTN. 

Baca juga: Karhutla di TNTN Belum Padam Total Sumber Air Minim, Helikopter Water Bombing Bantu Pemadaman

"Lokasi kebakaran saat ini tidak jauh dari areal bekas terbakar minggu lalu," papar Zulfan.

Dikatakannya, kemungkinan besar titik api muncul terpisah-pisah di beberapa titik meskipun masih dalam satu hamparan.

Sehingga jumlahnya jadi banyak saat pantauan satelit milik BMKG. Fenomena itu memang biasa terjadi ketika Karhutla menyebar menjadi beberapa tumpukan api dalam satu bentangan kawasan. 

Hal ini sering terjadi disebabkan oleh angin yang berhembus kencang, membawa bunga api dan bara yang masih membara ke areal lain.

Saat bunga api mengenai semak belukar yang telah kering kerontang, dengan cepat memicu kebakaran serta semakin meluas.

"MPA sudah turun ke lokasi bersama personil TNI dari tim Satgas PKH yang bertugas di TNTN. Laporannya sulit karena jaringan komunikasi hampir tidak ada di sana," pungkas Zulfan.

Total titik panas (hotspot) 9 November 2025

Riau = 164

  • Kab. Bengkalis = 6
  • Kab. Kampar = 30
  • Kab. Kuantan Singingi = 2
  • Kab. Pelalawan = 45
  • Kab. Rokan Hilir = 33
  • Kab. Rokan Hulu= 7
  • Kab. Siak = 9
  • Kab. Indragiri Hulu = 10
  • Kab. Indragiri Hilir = 22

 (Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved