Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Asep Akhirnya Ngaku Uang Suap Calon Mahasiwa Kedokteran Unila Untuk Muktamar NU

Dalam keterangannya, Saksi Asep Sukohar mengakui dirinya menerima titipan total senilai Rp 800 juta dari aksi meloloskan calon mahasiswa.

Tribun Pekanbaru/Grafis/Didik
Asep Ngaku Uang Suap Calon Mahasiwa Kedokteran Unila Untuk Muktamar NU 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kasus suap di PMB Universitas Lampung (Unila) 2022 masih terus bergulir. Dalam sidang di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Lampung, Selasa (17/1/2023) terungkap fakta baru.

Asep Sukohar yang menjadi saksi untuk terdakwa mantan Rektor Unila Prof Karomani mengaku menerima uang titipan total Rp 800 juta meloloskan calon mahasiswa masuk Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (Unila) Tahun 2022.

Sebagian uang itu ia gunakan untuk kepentingan Muktamar Nahdlatul Ulama (NU).

Kali ini, Karomani bersama dua terdakwa lainnya yakni Wakil Rektor I Unila Heriyandi dan Ketua Senat Unila Muhammad Basri menjalani sidang dengan agenda menghadirkan enam orang saksi.

Adapun saksi dihadirkan, diantaranya Warek 2 Unila Prof Asep Sukohar, Warek 3 Prof Yulianto, dan Warek 4 Prof Suharso.

Kemudian tiga orang saksi lainnya yakni, Wakil dekan FK Unila Razmi Zakiah Oktarlina, Dr Zuchrady (dokter), serta Sofiah (orangtua mahasiswa).

Dalam keterangannya, Saksi Asep Sukohar mengakui dirinya menerima titipan total senilai Rp 800 juta dari aksi meloloskan calon mahasiswa.

Uang tersebut diperoleh dari sejumlah orangtua mahasiswa dan diterima dalam beberapa tahap.

Dalam kesaksiannya, Asep mengaku pertama dirinya menerima uang dari orang tua mahasiswa senilai Rp 350 juta.

Asep kemudian menyerahkan uang itu kepada Karomani melalui Budi Sutomo.

"Uang itu saya berikan ke Budi Sutomo sebesar Rp 250 Juta," ujar Asep Sukohar.

"Rp 100 Juta saya pakai untuk biaya operasional kesehatan Muktamar Nahdlatul ulama, karena saya koordinator tim kesehatannya," jelasnya.

Dalam sidang ini juga, Asep mengaku mendapatkan uang sebesar Rp150 Juta dari Sofia yang merupakan salah satu orang tua mahasiswa.

"Uang Rp 100 juta dari Sofia saya serahkan melalui Budi Sutomo," kata Asep.

"Sisanya Rp 50 Juta saya gunakan untuk kepentingan Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU)," katanya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved