Berita Pekanbaru

MinyaKita Langka, Disperindag Kota Pekanbaru Sebut Distributor Tidak Dapat Pasokan

Distributor mengaku kepada Disperindag Pekanbaru tidak mendapat pasokan dari produsen sehingga produk minyak murah pun langka di pasaran

Penulis: Fernando | Editor: Nurul Qomariah
ISTIMEWA
Minyakita langka di Pekanbaru, Disperindag lakukan sidak, distributor mengaku tidak mendapat pasokan dari produsen sehingga produk minyak murah pun langka di pasaran. 

Ada Dugaan Ditimbun Sehingga Langka di Pasaran

Sebelumnya, Tim Satgas Pangan di Pekanbaru di Kota Pekanbaru berencana menggelar inspeksi mendadak atau sidak ke distributor MinyaKita.

Rencana ini untuk mengetahui penyebab kelangkaan minyak goreng murah tersebut.

Ada dugaan oknum melakukan aksi penimbunan terhadap minyak goreng murah ini.

"Kita akan cek distributor yang mungkin menimbun minyak goreng murah ini," tegas Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution.

Dirinya mengaku sudah mendapat laporan bahwa minyak goreng kemasan itu mulai langka di pasaran.

Ia menyebut kelangkaan minyak goreng murah ini mestinya tidak terjadi.

"Ini jangan jangan mau menimbun untuk stok puasa dan lebaran, seharusnya distributor terbuka. Jangan sampai terjadi inflasi yang tinggi," ujarnya.

Pemerintah kota bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) kembali berencana menggelar pasar murah.

Ia menilai pasar murah ini menyediakan komoditi bahan pangan yang punya pengaruh besar terhadap inflasi yakni cabai dan beras.

Dirinya menilai untuk gerakan menanam cabai di rumah belum optimal. Ia berencana melakukan evaluasi terhadap gerakan tersebut.

Awalnya di rumah hanya ditanam tiga pot. Namun nanti akan ditambah hingga sepuluh pot dalam satu rumah.

Penanaman bisa dilakukan mulai saat ini untuk mencegah inflasi memasuki ramadhan dan Idul Fitri nantinya. Masyarakat bisa panen pada bulan depan.

"Upaya ini kita lakukan untuk menekan inflasi dari cabai, karena masyarakat doyan makan cabai. Mau tidak mau harus diantisipasi," paparnya.

Komoditi lainnya yang jadi perhatian yakni beras karena harganya merangkak naik. Kondisi ini terjadi karena ada gangguan panen beras di daerah produksi beras.

Akibatnya pasokan beras ke Kota Pekanbaru menjadi terganggu. Kondisi serupa juga dipengaruhi beras lokal yang produksinya juga terganggu.

"Kenaikan bahan bakar dan kenaikan biaya transportasi sangat mempengaruhi harga beras," paparnya.

( Tribunpekanbaru.com / Fernando Sikumbang )

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved