Update Gempa Turki, 20 Ribu Orang Meninggal, Puluhan Ribu Terluka

TRIBUNPEKANBARU.COM - Update gempa Turki, lebih dari 20.000 orang telah kehilangan nyawa dan hampir 80.000 orang terluka.

Serangkaian gempa dahsyat melanda Turki selatan dan Suriah utara mulai Senin.

Puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal di musim dingin yang dingin.

Diberitakan Rusia Today, pada Kamis malam, Kementerian Kesehatan Turki memperbarui jumlah korban tewas menjadi 17.406, dengan 71.866 orang dengan cedera yang didokumentasikan akibat gempa.

Otoritas Suriah menyebutkan jumlah korban tewas 1.347, sementara pemberontak yang didukung Barat mengklaim hampir 1.800 lebih di wilayah yang mereka kuasai.

Gempa berkekuatan 7,7 melanda Provinsi Kahramanmaras Türkiye pada dini hari Senin. Dua gempa susulan terkuat di Provinsi Gaziantep masing-masing berkekuatan 6,4 dan 6,5.

Para penyintas berjuang dengan kurangnya tempat berlindung di suhu musim dingin yang pahit, dan beberapa dilaporkan meminta pemerintah Turki untuk mengevakuasi mereka ke tempat lain.

“Apalagi dalam cuaca sedingin ini, tidak mungkin tinggal di sini,” kata Ahmet Tokgoz, warga Antakya di provinsi Hatay, kepada AP.

“Orang-orang melakukan pemanasan di sekitar api unggun, tetapi api unggun hanya bisa menghangatkanmu begitu banyak. Jika orang tidak mati karena terjebak di bawah reruntuhan, mereka akan mati karena kedinginan,” tambah Tokgoz.

Mengunjungi Hatay pada hari Rabu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa tidak ada yang siap menghadapi bencana sebesar ini.

"Ankara tidak akan meninggalkan warga negara kita tanpa perawatan," sebutnya.

Lebih dari 110.000 penyelamat bekerja di Turki, didukung oleh lebih dari 5.500 kendaraan, termasuk buldoser, derek, ekskavator, dan traktor.

Di antara mereka adalah kru Kementerian Darurat Rusia, yang juga ditempatkan di Suriah.

Pasukan Rusia yang beroperasi di provinsi Aleppo, Latakia, dan Hama di Suriah telah menyelamatkan 47 orang dari puing-puing, memberikan bantuan medis kepada 225 orang lainnya, dan mengirimkan 38,5 ton bantuan kemanusiaan, kata Mayor Jenderal Oleg Yegorov kepada wartawan.

Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan bahwa gempa bumi dapat berdampak pada sebanyak 23 juta orang dalam jangka panjang.