Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Wawancara Khusus

Polda Riau Gencarkan Patroli, Hubungi 110 Jika Melihat Aksi Kejahatan

Jajaran Polda Riau menggencarkan patroli untuk mengatasi tindakan kejahatan yang kian marak. Warga bisa menghubungi 110 bila menemukan aksi kejahatan

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Rinal Maradjo
Tribunpekanbaru.com
Pimred Tribun Pekanbaru dengan Dirsamapta Polda Riau 

KEPOLISIAN DAERAH Riau dan jajaran menggencarkan kegiatan patroli. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya aksi kejahatan yang meresahkan dan berpotensi membahayakan masyarakat.

Patroli dalam skala besar, dilaksanakan khususnya di daerah yang dinilai rawan kriminalitas.

Utamanya C3, yakni curas (pencurian dengan kekerasan), curat (pencurian dengan pemberatan) dan curanmor (pencurian kendaraan bermotor).

Tidak hanya C3, patroli yang digelar jajaran Korps Bhayangkara di Bumi Lancang Kuning, juga bersifat multi sasaran.

Termasuk menyasar pelaku narkoba, membawa senjata tajam, premanisme, balap liar, geng motor, dan sebagainya.

Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal menuturkan, kegiatan patroli ini menjadi strategi preventive strike atau serangan pencegahan untuk mengantisipasi terjadinya tindakan kriminal yang dilakukan pelaku kejahatan.

Tribunpekanbaru.com berkesempatan melakukan wawancara khusus bersama Direktur Samapta Polda Riau Kombes Pol Faried Zulkarnain terkait hal di atas.

Berikut ulasannya.

Tribun: Situasi Kamtibmas saat ini seperti apa dan bagaimana kaitannya dengan patroli?

Faried: Terkait adanya gangguan kamtibmas, kita sudah melakukan berbagai upaya dalam meminimalisir. Salah satunya dengan patroli.

Di antaranya patroli sepeda, sepeda motor, jalan kaki, dan roda empat. Ini tugasnya berbeda dan setiap patroli punya sasaran masing-masing.

Tapi tujuannya sama, memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat. Masyarakatnya terbagi lagi. Baik di pasar, perumahan, lingkungan, dan jalanan. Ini yang disasar kegiatan patroli kita.

Tribun: Dalam melaksanakan patroli, apakah waktu tertentu atau seperti apa?

Faried: Kita dalam melaksanakan patroli agar efektif, efisien, dan tepat sasaran. Kalau berdasarkan tempat. Tempat rawan di mana saja.

Oh tempat berkumpulnya orang, misalnya pasar. Apa potensinya, jambret, copet, dan lain-lain.

Lalu misalnya jalan sepi, kurang penerangan, ini bisa terjadi begal. Perbankan, toko emas, ATM, rawan terjadi perampokan. Ini baru berdasarkan tempat.

Juga ada ada waktu. Misalnya kejadian di perumahan, jam berapa biasanya. Misalnya antara jam 12 sampai jam 2. Inilah agar tepat sasaran, sesuai tempat dan waktu.

Tribun: Tidak dipungkiri, tindak kejahatan terjadi walaupun sudah kita sudah antisipasi. Kadang masyarakat bertanya ke mana polisi. Bisa dijelaskan?

Faried: Apa yang menjadi kekhawatiran masyarakat ini menjadi evaluasi bagi kami. Tentunya masyarakat melihat ketidakhadiran polisi.

Kita akan tingkatkan kinerja kita. Kita akan optimalkan, maksimalkan. Sehingga apa yang menjadi keluhan masyarakat bisa kita wujudkan.

Seperti yang saya sampaikan, kita lebih mengefektifkan patroli menyentuh masyarakat dan mengedepankan dialogis.

Termasuk media sosial juga. Ini sangat luar biasa sekali. Pada kesimpulannya, polisi, negara hadir di tengah masyarakat.

Tribun: Apa arahan Kapolda Riau terkait patroli?

Faried: Patroli berskala besar sering kita lakukan. Sesuai kebijakan Bapak Kapolda, kita harus bisa memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. Polisi harus hadir di tengah masyarakat. Sebagaimana tugas pokok Polri, bahwa Polri, pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Sekaligus juga sebagai pemelihara Kamtibmas.

Kebijakan Pak Kapolda ini bahkan sekarang bagus sekali. Setiap Senin dan Jumat, dari mulai pangkat Jenderal sampai paling bawah harus di jalan. Kapolda pun luar biasa memberikan contoh. Ikut mengatur dan menjaga di jalan.

Tribun: Bagaimana masyarakat bisa mendapatkan perlindungan dan pelayanan cepat dari polisi jika ada suatu kejadian?

Faried: Salah satu bentuk pelayanan kita, kita punya call center 110. Ini akses cepat masyarakat yang ingin menyampaikan keluhan atau informasi. Kita akan secepat mungkin menanggapi dan mendatangi.

Tribun: Dalam patroli ini, siapa saja yang dikerahkan?

Faried: Kalau kita bicara tanggung jawab, ini semua kepolisian. Namun di kepolisian, tugasnya berbeda-beda.

Seperti kita, lebih kepada pencegahan dan preventif. Kita memutus mata rantai antara niat dan kesempatan pelaku kejahatan.

Tribun: Bagaimana dengan kegiatan kepolisian di daerah?

Faried: Saya selaku pembina fungsi jajaran Samapta baik tingkat Polres dan Polsek. Kita selalu adakan evaluasi. Apakah sudah tepat sasaran patrolinya, waktunya sudah sesuai. Ini kita evaluasi.

Kita ingin bahwa patroli yang dilaksanakan berkesinambungan. Bahwa mereka saling mendukung antara tingkat Polda, Polres, sampai Polsek.

Tribun: Apa yang ingin disampaikan kepada masyarakat, mungkin yang merasa takut atau segan bertemu polisi?

Faried: Makanya kita proaktif turun ke lapangan, ke jalan. Aktif mendatangi masyarakat.

Seperti program Pak Kapolda saat ini, Jumat Curhat. Jadi polisi datang mendengar keluhan atau masukan masyarakat. Supaya masyarakat tidak segan dan takut lagi dengan polisi.

Masih banyak masyarakat yang merasa takut, kalau melihat polisi di jalanan ramai. Makanya kita selalu hadir. Kita sekaligus beri imbauan Kamtibmas. Saling menjaga dan waspada.

Tribun: Seberapa penting peran serta masyarakat menjaga Kamtibmas?

Faried: Jika semua upaya Polri dilakukan namun tidak ada dukungan masyarakat, ini tidak bisa maksimal.

Artinya, minimal masyarakat bisa menjaga di lingkungannya masing-masing. Saya yakin pelaku kejahatan pun tidak akan jadi melakukan aksinya. Karena menjaga keamanan adalah tugas kita bersama.

Tribun: Banyak pelaku kejahatan masih berusia muda, fenomena apa ini dan bagaimana peran polisi mengatasinya?

Faried: Terkait ini, kalau kita lihat terjadinya kenakalan remaja ini waktu mereka libur. Mereka keluar rumah.

Dalam rangka mencegah itu semua, kita juga lakukan pembinaan ke sekolah-sekolah. Setiap pagi polwan kita tempatkan ke sekolah.

Disamping memberikan keamanan, membantu menyeberangkan anak sekolah, sekaligus mereka berikan edukasi dan pemahaman bagi anak sekolah.

( Tribunpekanbaru.com / Rizky Armanda )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved