Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pelakunya Cleaning Service RS hingga Motif Pelaku, 5 Fakta Pembunuhan Dokter Mawar di Nabire

polisi menangkap pelaku yang tak lain adalah petugas cleaning cleaning service di RSUD Nabire berinisial KW.

Penulis: | Editor: Firmauli Sihaloho
sehatnegeriku.kemekes.go.id
Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin didampingi Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Arianti Anaya melayat ke rumah duka mendiang dr. Mawartih Susanty, Sp.P., biasa dipanggil dr. Mawar, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Senin (13/3) sebagai bentuk penghormatan terhadap dedikasi almarhumah 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Mister kematian seorang dokter paru bernama Mawartih Susanti akhirnya terkuak.

Dokter Mawar merupakan dokter yang bertugas di Nabire, Papua Tengah, 

Kasus itu berawal saat dokter Mawar ditemukan tewas di rumah dinasnya dengan luka parah.

Polisi dan pihak keluarga melihat ada kejanggalan dalam kasus kematian dokter Mawar.

Setelah diselidiki lebih lanjut, polisi menangkap pelaku yang tak lain adalah petugas cleaning cleaning service di RSUD Nabire berinisial KW.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Kematian tak wajar

Dokter yang akrab disapa dokter Mawar ditemukan tak bernyawa di rumah dinasnya di perumahan dokter, Kelurahan Sriwini, Nabire, Papua Tengah pada Kamis (9/3/2023) malam.

Saat itu kondisi jenazah dokter Mawar alami patah tulang rusak dan lebam.

"Ada banyak luka lebam di dada anak saya. Tulang rusuknya dan pergelangan tangannya patah. Berdasarkan foto-foto dan bukti dari kedokteran yang diberikan kepada kami," kata sang ibu korban, Martawara.

Martawara pun menilai kematian anaknya tak wajar.

2. Enam tahun bertugas di Nabire

Martawara sangat terpukul dengan kejadian itu. Dirinya lalu menceritakan, dokter Mawar adalah satu-satunya dokter spesialis paru di Nabire.

Mawar sudah bertugas di Nabire selama enam tahun. Menurut Martawara, anaknya itu tahun depan sudah akan pindah tugas.

"Anak saya dokter yang ditugaskan melayani masyarakat di Nabire. Jadi polisi harus ungkap ini kasus, agar tidak ada lagi korban selanjutnya. Kalau kasus ini tidak diungkap, bisa-bisa tidak ada lagi dokter yang mau ke Nabire," ujarnya.

3. Motif pembunuhan

Setelah 3 minggu melakukan penyelidikan dan meminta keterangan para saksi, polisi berhasil menangkap KW.

Penangkapan itu dikuatkan dengan hasil temuan air liur di tubuh korban saat otopsi.

"Dari hasil pemeriksaan KW mengaku bila dirinya yang melakukan pembunuhan karena sakit hati akibat honor Covid-19 dipotong," kata Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri, Rabu (29/3/2023).

4. Pengembangan penyelidikan

Dilansir dari Tribunnews.com, polisi terus melakukan penyelidikan dan akhirnya menemukan ponsel yang disembunyikan pelaku di salah satu ruang di rumah sakit.

Saat ini pelaku telah diamankan dan polisi masih melakukan pendalaman kasus tersebut.

"Melalui pengakuan sementara KY kepada penyidik yaitu sakit hati. Karena ada pemotongan jasa insentif Covid-19 tahun 2020. Sehingga hal itulah dia lakukan pembunuhan terhadap dokter Mawar," ujar Fakhiri dalam konferensi pers di Jayapura.

5. Korban dikenal ramah

Kasus itu membuat sejumlah pihak terkejut, salah satunya Ketua IDI Cabang Nabire Dr Oktovianus Saranga, SpOG.

Menurutnya sosok dr Mawartih adalah sosok pribadi yang raman dan banyak berpartisipasi secara aktif dalam berbagai kegiatan edukasi yang diadakan oleh IDI maupun pemerintah setempat.

"Beliau juga dikenal ramah dan selalu menolong orang. IDI Nabire siap membantu penyelidikan penyebab meninggalnya beliau," ungkap dr Oktovianus. (Deri Agriesta).

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved