Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Denmark Jegal Rasial Rasmus Paludan, Aksinya Beresiko Bahayakan Orang Lain

Paludan membakar salinan kitab suci umat Islam, Alquran, di dekat masjid dan di luar lokasi Kedutaan Besar Turkiye di Kopenhagen awal tahun ini.

shutterstock
Rasmus Paludan politikus rasis yang bakar Al Quran 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pihak berwenang Denmark melarang politisi sayap kanan rasial Rasmus Paludan, yang terkenal karena demonstrasi pembakaran Alqurannya, menghadiri festival politik di pulau Bornholm.

Otoritas kepolisian setempat pada hari Selasa memberlakukan larangan kehadiran Rasmus Paludan di sekitar area festival Folkemodet di dalam dan sekitar desa Allinge dari 14 Juni pagi hingga tengah hari pada 18 Juni dengan alasan bahwa kehadirannya akan menimbulkan risiko bagi dirinya sendiri dan peserta lainnya.

Paludan membakar salinan kitab suci umat Islam, Alquran, di dekat masjid dan di luar lokasi Kedutaan Besar Turkiye di Kopenhagen awal tahun ini.

Tindakan itu mengundang kecaman dari seluruh dunia.

Menanggapi insiden tersebut, Denmark menyatakan bahwa "hubungan baiknya" dengan Turkiye tidak akan memburuk.

"Tugas kami sekarang adalah berbicara dengan Turkiye tentang bagaimana kondisi di Denmark dengan demokrasi terbuka kami, dan bahwa ada perbedaan antara Denmark sebagai negara-dan rakyat kami seperti itu-dan kemudian tentang orang-orang individu yang memiliki pandangan yang sangat berbeda, " kata Menteri Luar Negeri Lars Lokke Rasmussen.

Penodaan Alquran memicu protes keras di dunia Muslim. 

Turkiye mengutuk keras izin yang diberikan oleh pihak berwenang untuk tindakan provokatif yang katanya "jelas merupakan kejahatan rasial.

 (*)
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved