Ukraina Bombardir Rusia Dengan 10 Rudal, Dua Kapal Perang Putin Hancur

TRIBUNPEKANBARU.COM - Ukraina membombardir Rusia dengan rudal jelajah dan drone tempur. Dua kapal perang Rusia hancur karena serangan itu.

Serangan yang terjadi pada Selasa (12/9/2023) malam di Krimea itu terjadi di galangan kapal yang dikelola Rusia.

Serangan itu menargetkan galangan kapal di kota pelabuhan Sevastopol, rumah bagi armada Laut Hitam Rusia, menyebabkan kebakaran yang melukai sedikitnya 24 orang, menurut pejabat yang didukung Kremlin di Krimea.

Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi serangan rudal dan serangan pesawat tak berawak di laut tersebut, dan mengatakan dua kapal Armada Laut Hitam Rusia rusak.

“Angkatan bersenjata Ukraina melancarkan serangan dengan 10 rudal jelajah di galangan kapal S. Ordzhonikidze,” kata Kementerian Pertahanan melalui aplikasi pesan Telegram, Rabu (13/9/2023).

Ukraina juga "mencoba melakukan serangan dengan tiga kapal tak berawak terhadap satu detasemen kapal armada Laut Hitam" selama penyeberangan laut, tambahnya.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sistem pertahanan udara berhasil menembak jatuh tujuh rudal jelajah, sementara sebuah kapal patroli menghancurkan ketiga drone laut yang digunakan dalam serangan tersebut.

Para pejabat militer di Kyiv juga mengkonfirmasi serangan tersebut, dan mengatakan bahwa "kerusakan signifikan pada peralatan dan fasilitas" telah terjadi di galangan kapal.

Analis intelijen sumber terbuka menyatakan bahwa kapal pendarat militer dan kapal selam termasuk di antara kapal-kapal yang rusak, meskipun informasi ini tidak dapat segera diverifikasi.

Mikhail Razvozhayev, gubernur Sevastopol yang dilantik Kremlin, mengatakan melalui aplikasi pesan Telegram bahwa dia berada di lokasi kebakaran di galangan kapal pada Rabu pagi.

Akibat penyerangan tersebut, berdasarkan informasi awal, total 24 orang mengalami luka-luka, empat di antaranya dalam kondisi sedang, ujarnya.

Kyiv telah menargetkan Krimea selama perang di Ukraina, namun semenanjung yang dianeksasi tersebut baru-baru ini mengalami serangan yang lebih intens dan meningkat.