KKB
Mayoritas Senjata Dan Amunisi yang Digunakan KKB Ternyata Milik TNI-Polri
Teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua ternyata menggunakan senjata dan amunisi yang digunakan oleh TNI dan Polri.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua ternyata menggunakan senjata dan amunisi yang digunakan oleh TNI dan Polri.
Senjata itu digunakan oleh gerombolan KKB yang mengatasnamakan diri sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB.
TPNPB adalah sayap perlawanan dari Organisasi Papua Merdeka atau OPM.
Hal itu diungkap oleh Panglima Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Izak Pangemanan.
Menurut Mayjen Izak, KKB mendapatkan senjata TNI dan Polri dari rampasan saat terjadi kontak tembak.
"Memang benar senjata dan amunisi yang dimiliki KKB sebagian besar milik TNI dan Polri yang diperoleh ketika terjadi kontak tembak dengan KKB," kata Izak di Jayapura, Papua, seperti dikutip Antara, Jumat (14/10/2023).
Menurut Izak, KKB merampas senajata api milik personel TNI dan Polri saat terjadi kontak tembak di sejumlah wilayah.
Terutama di wilayah pegunungan yang meliputi Provinsi Papua Pegunungan dan Papua Tengah.
Meski begitu, ada juga senjata api yang dipasok dari Papua Nugini.
Seperti satu pucuk senjata yang diperoleh tim gabungan TNI-Polri saat kontak tembak dengan KKB di Distrik Serambakom, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.
"Kemungkinan ada satu atau dua pucuk senjata api yang masuk dari PNG (Papua Nugini), namun jumlahnya terbatas dan lebih banyak diperoleh saat kontak tembak dengan TNI-Polri," katanya. Izak mengaku memiliki perkiraan jumlah senjata yang dimiliki KKB. "Kesimpulan saya, dari data yang ada tidak ada penambahan (senjata) dari Papua Nugini dan kami terus berupaya mencegah masuknya senjata itu," tegas Izak.
Oknum polisi jual senjata ke KKB
Selain senjata rampasan, KKB juga mendapatkan senjata dengan cara membelinya.
Mereka membeli senjata dan amunisi dari oknum polisi.
Pada tahun 2021 lau, dua oknum polisi ketahuan saat menjual senjata ke KKB Papua.
Satu anggota bertugas di Polresta Pulau Ambon dan satu anggota lainnya bertugas di Pulau-Pulau Lease.
Penangkapan dua oknum polisi itu berawal dari penangkapan seorang warga Bentuni yang kedapatan membawa senjata api dan amunisi, Rabu (10/2/2021).
Dari hasil pemeriksaan, warga yang ditangkap itu mengaku mendapatkan senjata dan amunisi dari oknum polisi yang bertugas di Polresta Pulau Ambon.
Tahun sebelumnya, seorang oknum anggota Brimob berinisial Bripka JH ditangkap tim gabungan TNI dan Polri pada Kamis (21/10/2020).
Bripka JH ditangkap karena kasus dugaan jual-beli senjata api ilegal kepada KKB.
Dari pemeriksaan awal, JH diketahui membawa dua pucuk senjata M16 dan M4 untuk dijual kepada oknum anggota Perbakin Nabire.
Namun, ketika berada di Nabire, JH menyadari dirinya dibuntuti dan memilih menyerahkan diri ke Markas Batalyon C Brimob Nabire.
JH berdalih tidak tahu senjata yang dibawanya itu bakal diserahkan ke KKB.
Menurut keterangan JH, senjata tersebut dibawa untuk keperluan Perbakin.
Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan, bisnis senjata api ilegal yang dilakukan anggotanya itu sudah sering dilakukan.
| 4 Anggota KKB OPM Tewas, Diduga Serang Petugas dari Gereja |
|
|---|
| TPNPB Ultimatum Warga Pendatang untuk Segera Angkat Kaki dari Papua |
|
|---|
| TPNPB Papua Membual Soal Tewaskan Stu Prajurit TNI di Maybrat |
|
|---|
| TPNPB Papua Pegunungan Bantai 13 Pekerja Tambang di Yahukimo |
|
|---|
| Satu Anggota Polisi Gugur Saat Baku Tembak Dengan KKB di Pegunungan Bintang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/bajiangan-kkb-ngamuknya-makin-gila-aparat-sampai-kesulitan-evakuasi-korban-penembakan-mereka.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.