Otoritas Gaza Sebut Layanan Kesehatan Mereka Lumpuh Total

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan pada hari Selasa bahwa sistem layanan kesehatan di rumah sakit di wilayah itu telah “runtuh total”.

Pengumuman tersebut muncul menyusul peringatan pada Selasa pagi bahwa generator listrik akan berhenti berfungsi dalam waktu 48 jam karena kekurangan bahan bakar.

“Kami memiliki waktu kurang dari 48 jam sebelum semua generator listrik di rumah sakit kehabisan bahan bakar,” kata juru bicara kementerian Ashraf al-Qudra dalam pernyataan singkat di Telegram.

Dia menambahkan bahwa mekanisme yang digunakan untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza “lambat dan tidak dapat mengubah kenyataan,” dan menekankan bahwa “sistem layanan kesehatan telah mencapai tahap terburuk dalam sejarahnya.”

Sebelumnya pada hari Senin, kementerian mengatakan bahwa 32 pusat kesehatan tidak dapat beroperasi karena serangan pesawat tempur Israel dan kekurangan bahan bakar.

Ia menambahkan bahwa kebutuhan mendesak rumah sakit harus diprioritaskan dalam hal distribusi bantuan, dan mendesak PBB dan Komite Palang Merah Internasional untuk mendorong izin pasokan bahan bakar dan unit darah untuk mendukung sektor kesehatan di Jalur Gaza yang terkepung.

Rumah Sakit Indonesia di Gaza ditutup karena fasilitas vitalnya terganggu pada hari Senin akibat pemadaman listrik, menurut sumber medis.

Video yang beredar online menunjukkan tim medis di rumah sakit menerima pasien yang dibawa oleh pekerja ambulans sambil menggunakan senter portabel.