Patriarkat Ortodoks Yunani di Yerusalem Kutuk Israel Atas Serangan di Gaza

TRIBUNPEKANBARU.COM - Patriarkat Ortodoks Yunani di Yerusalem mengutuk pemboman Israel terhadap Pusat Kebudayaan Ortodoks di Gaza.

Patriarkat mengatakan pemboman itu mewakili perwujudan nyata dari tekad Israel yang tidak beralasan untuk menghancurkan infrastruktur sipil dan pusat layanan sosial, serta tempat perlindungan bagi warga sipil yang terjebak di daerah kantong yang terkepung.

“Serangan terhadap warga sipil, khususnya anak-anak, dan penghancuran infrastruktur sipil yang disengaja, tidak dapat dibenarkan berdasarkan alasan rasional atau kemanusiaan dan pada dasarnya bertentangan dengan nilai-nilai moral yang paling dasar sekalipun,” katanya.

Patriarkat menegaskan kembali tuntutannya untuk segera melakukan gencatan senjata di Jalur Gaza dan berjanji untuk melanjutkan upaya internasional untuk mencapai tujuan tersebut sesegera mungkin.

Tentara Israel telah memperluas serangan udara dan daratnya di Jalur Gaza, yang telah mengalami serangan udara tanpa henti sejak serangan mendadak oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober.

Lebih dari 10.000 orang tewas dalam konflik tersebut, termasuk 8.525 warga Palestina dan lebih dari 1.538 warga Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan gencatan senjata, dan mengatakan bahwa hal itu berarti “penyerahan” kepada Hamas.

Blokade Israel di Jalur Gaza juga telah memutus pasokan bahan bakar, listrik dan air ke Gaza, dan berkurangnya pengiriman bantuan tidak mampu memenuhi kebutuhan lebih dari 2 juta penduduk.