4 Rayon Pemetaan Pengamanan Kampanye Pemilu 2024, Polres Inhil Siagakan 100 Personil Setiap Hari

TRIBUNPEKANBARU.COM, TEMBILAHAN – Polres Inhil bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Inhil telah memetakan pengamanan di tiap kecamatan menghadapi tahap masa kampanye Pemilu 2024.

Pengamanan di tiap kecamatan di bagi dalam 4 rayon, dimana masing – masing rayon terdiri dari 5 kecamatan, yaitu, Rayon 1 (Tembilahan, Tembilahan Hulu, Tempuling, Kempas, Batang Tuaka), Rayon 2 (Kemuning, Keritang, Reteh, Sungai Batang, Enok), Rayon 3 (Gaung, GAS, Tanah Merah, Concong, Kuindra), Rayon 4 (Pulau Burung, Kateman, Teluk Belengkong, Pelangiran, Mandah).

Kapolres Inhil AKBP Norhayat melalui Wakapolres Kompol Indra Lukman Prabowo, menjelaskan, pelaksanaan masa kampanye yang merupakan tahapan Pemilu 2023-2024 selama 75 hari terhitung mulai tanggal 28 November 2023 sampai dengan 10 Februari 2024.

Baca juga: Hari Pertama Masuk Kerja Sebagai Pj Bupati Inhil, Ini yang Dilakukan Herman

“Dimana kami mempersiapkan personel pengamanan sebanyak 100 personel setiap harinya, bekerja sama dengan Kodim 0314/Inhil, Sub Denpom dan Satpol PP,” ujar Waka dalam kegiatan Apel Gelar Pasukan Pengamanan Tahapan Kampanye Operasi Mantap Brata Lancang Kuning di Lapangan Gajab Mada Tembilahan, Senin (27/11/2023).

Melalui kegiatan apel ini, dikatakan Wakapolres, dimaksudkan untuk mengecek kesiapan personel dan kelengkapan sarana dan prasarana polri dan unsur-unsur terkait lainnya, dalam kesiapan pengamanan Pemilu 2023-2024.

Ditambahkannya, sebagai penanggung jawab keamanan dalam negeri, berkewajiban untuk mengawal, menjaga dan mengamankan penyelenggaraan pemilu 2024.

“Hal ini tentunya harus dilakukan melalui manajemen keamanan terpadu dan komprehensif, dengan mengerahkan segala sumber daya yang ada serta memperkokoh kerjasama sinergitas dengan penyelenggara Pemilu, TNI, masyarakat dan mitra keamanan lainnya,” tambahnya.

Wakapolres berharap agar pesta demokrasi pemilu 2023-2024 di Kabupaten Indragiri Hilir dapat berjalan dengan aman, jujur, adil dan demokratis. Karena itu seluruh jajaran harus bisa mengamankan tahapan pemilu dengan sebaik-baiknya, bekerjasama dengan masyarakat.

“Personel harus bisa mengindentifikasi potensi kerawanan yang mungkin terjadi sejak dini,” pungkasnya.

( Tribunpekanbaru.com /T. Muhammad Fadhli)