Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Beda dari Kebanyakan Negara di Eropa, Rusia Tetapkan LGBTQ Sebagai Gerakan Ekstremis

Tak seperti kebanyakan negara eropa yang membiarkan LGBTQ berkembang, Rusia melarang dan menganggap LGBTQ sebagai gerakan Ekstremis

KERSTIN JOENSSON / AFP
ILUSTRASI - Seorang LGBT fans Jerman mengibarkan bendera Pelangi di luar Allianz Arena menjelang pertandingan sepak bola Grup F UEFA EURO 2020 antara Jerman dan Hongaria, di Munich, pada 23 Juni 2021. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Tak seperti kebanyakan negara eropa yang membiarkan LGBTQ berkembang, bahkan pergerakan mereka di eropa sangat dilindungi.

Rusia malah tak mau negaranya rusak karena penyimpangan oleh orang-orang yang tak menerima kodratnya.

Hal itu ditunjukkan oleh Rusia dengan adanya putusan atau aturan baru.

LGBTQ dianggap sebagai pergerakan haram yang tak boleh dibiarkan.

Dimana, Mahkamah Agung Rusia pada Kamis (30/11/2023) waktu setempat memutuskan untuk menetapkan aktivis LGBTQ sebagai "ekstremis” dan melarang aktivitas mereka.

Ini artinya, apapun aktivitas LGBTQ di negara itu, tidak akan pernah diterima.

Tentu akan ada konsekwensi hukum yang akan diterima oleh Prilaku dari pelaku LGBTQ di Rusia.

Hal ini menjadi sebuah langkah terbaru melawan ekspresi orientasi seksual dan gender di Rusia.

Kementerian Kehakiman telah mengkualifikasikan "gerakan sosial LGBT internasional" sebagai gerakan ekstremis dan melarang segala aktivitasnya.

Baik pengadilan maupun Kementerian Kehakiman menyebut adanya "gerakan" dalam pernyataan mereka.

Kementerian tersebut mengajukan gugatan awal bulan ini, dengan mengatakan bahwa pihak berwenang telah mengidentifikasi "tanda-tanda dan manifestasi yang bersifat ekstremis” dari gerakan LGBTQ yang beroperasi di Rusia.

Dalam pernyataannya dalam mengumumkan gugatan tersebut, kementerian mengeklaim bahwa aktivisme LGBTQ mencakup "hasutan terhadap perselisihan sosial dan agama."

Namun, tidak ada rincian atau bukti yang diberikan.

'Organisasi yang tidak ada'

Max Olenichev, seorang pengacara hak asasi manusia yang bekerja dengan komunitas LGBTQ Rusia, mencatat pernyataan kementerian tersebut dalam sambutannya kepada kantor berita The Associated Press (AP) sebelum sidang.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved