Berita Viral
Cadaver Viral, Pengakuan Mahasiswa Kedokteran tentang Harga Kadaver dan Hukum Kadaver dalam Islam
cadaver atau kadaver viral usai kasus mayat di Unpri, berikut pengakuan mahasiswa kedokteran tentang harga kadaver dan hukum kadaver dalam Islam
Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
"Bagi kami dulu, mata kuliah ini, saking sulitnya bagaikan mimpi buruk di siang hari. Ibaratnya ini ya, lebih menakutkan materi ujian anatomi daripada harus tidur bersebelahan dengan mayat," akunya.
Lalu, selama sembilan kali mengulang mata kuliah, apakah kadaver yang digunakan sama ataukah berbeda-beda? Menurut ia, kadaver yang digunakan berbeda-beda, sebab di ruang laboratorium tak hanya ada satu-dua kadaver, tapi ada banyak.
"Kadaver ini kan diawetkan, penggunaannya tak hanya untuk sekali dua kali, tapi bisa bertahun-tahun," terangnya.
Tak tahu-menahu
Disinggung mengenai dari mana asal muasal kadaver, Samuel mengaku tak tahu. Menurut dia, bagi ia semasa mahasiswa dulu, tak pernah berusaha mencari tahu siapa dan dari mana asal sosok mayat tersebut.
"Ya yang penting waktu mau ikut mata kuliah sudah ada. Kita sudah stres soal materi anatomi 2, tak sempat berpikir soal asal-usul kadaver. Yang jelas, itu sudah disediakan fakultas, dan mahasiswa tak mengeluarkan uang sepeserpun untuk membeli kadaver," tandasnya.
Menurut dia, pihak yang lebih tahu soal bagaimana dan siapa sosok kadaver yang digunakan praktik mahasiswa itu adalah FK dan dokter forensik di rumah sakit-rumah sakit. "Ada dealnya seperti apa untuk memperoleh kadaver, itu yang paham mestinya forensik dan fakultas," tutur Samuel.
Sekali lagi ia menandaskan, kebutuhan kadaver hanya untuk mata kuliah anatomi 2. Sementara, saat koas ia sudah langsung praktik terhadap pasien.
"Semisal, menjahit luka atau semacamnya, kita kan punya jejaring rumah sakit, kita mendampingi dokter senior dan seringkali kita juga diminta untuk langsung menangani pasien," ucapnya.
Ditambahkan, sewaktu masih mahasiswa, selain kadaver juga digunakanlah manekin sebagai alat peraga. Terlebih, saat ini dengan kemajuan teknologi, penggunaan kadaver akan semakin minim. Sebab, ada teknologi yang bisa menciptakan manekin dengan struktur anatomi yang sangat mirip dengan tubuh asli manusia.
Bohongi Ortu hingga Rp 20 juta
Pratama Aduhuri langsung mengerutkan dahi ketika ditanya adakah iuran untuk membeli mayat saat menempuh pendidikan kedokteran.
Mahasiswa FK Undip angkatan 2013 yang kini sedang Koas di RSUP Kariadi tersebut kemudian mengingat-ingat.
Sepengetahuannya, tidak pernah ada penarikan biaya yang dilakukan pihak kampus kepada mahasiswanya untuk membeli mayat.
Meski begitu, dirinya tak menampik juga pernah mendengar adanya kampus yang melakukan penarikan biaya untuk membeli mayat guna kebutuhan pendidikan (kadaver).
Mahasiswa Dianiaya, Made Ditemukan Tertelungkup Hanya Kenakan Pakaian Dalam di Pantai Nipah |
![]() |
---|
Pasca Pulih dari Koma, Penyanyi Lawas Indonesia Ini Ditemukan Kaku dalam Rumah, Sahabat ungkap Fakta |
![]() |
---|
Geger, Salsa yang Ajak Debat Ahmad Sahroni Mengaku dapat Intimidasi, Ia Khawatirkan Keluarganya |
![]() |
---|
Mengulik Opini Viral dari Wamen Stella: Uang Bikin Bahagia Bila Dibelanjakan untuk Orang Lain |
![]() |
---|
Geger, Oknum Jaksa Kasus Uang Palsu UIN Makassar Diduga Minta Uang 5 Miliar untuk Ringankan Tuntutan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.