Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pilpres 2024

Anies Sentil Prabowo, Singgung Anggaran Rp 700 Triliun Kemenhan Tapi Tak Bisa Jaga Keamanan

Anies Baswedan menyemprot gagasan Prabowo Subianto saat menanggapi gagasannya dalam debat Pilpres 2024 KETIGA.

Editor: Muhammad Ridho
(Screenshot/YouTube KPU)
Anies Sentil Prabowo, Singgung Anggaran Rp 700 Triliun Kemenhan Tapi Tak Bisa Jaga Keamanan 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Anies Baswedan menyemprot gagasan Prabowo Subianto saat menanggapi gagasannya dalam debat Pilpres 2024 KETIGA.

Anies Baswedan langsung menyinggung Menteri Pertahanan Presiden Jokowi yang memiliki tanah luas sedangkan banyak prajurit TNI yang belum memiliki rumah dinas.

Anies menuturkan, jika terpilih pihaknya akan menjunjung tinggi etika dan keadilan.

Tak hanya itu, Anies Baswedan juga menyinggung pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas yang dibeli Kementerian Pertahanan (Kemenhan) pimpinan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.

Hal ini disampaikan Anies saat memaparkan visi dan misi dalam debat ketiga pemilihan presiden (pilpres) 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024) malam.

Awalnya, Anies menyinggung Kemenhan menjadi salah satu kementerian yang berhasil dibobol oleh hacker.

Padahal, kata dia, Kemenhan mempunyai anggaran fantastis yakni mencapai Rp 700 triliun, namun tak bisa digunakan untuk mengantisipasi serangan hacker.

"Ironisnya Kementerian Pertahanan menjadi kementerian yang dibobol oleh hacker 2023, sebuah ironi. Karena itu kami ingin mengembalikan dan Rp 700 triliun anggaran Kementerian Pertahanan tidak bisa mempertahankan itu," kata Anies.

Dari anggaran sebesar itu, Anies juga heran mengapa Kemenhan justru membeli alutsista bekas.

Terlebih, rencana pembelian ini terjadi ketika setengah dari total prajurit TNI hingga kini belum mempunyai rumah dinas.

"Justru digunakan untuk membeli alutsista yang bekas di saat tentara kita lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas," imbuh dia.

Prabowo: Kita Akan Menjalankan Politik Tetangga Baik

Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengatakan politik luar negeri Indonesia secara tradisi sejak awal merdeka adalah bebas aktif, non blok, tidak memihak, dan tidak ikut pakta (pertahanan).

Untuk itu, ia berkomitmen untuk meneruskannya.

Menurutnya, dengan hubungan baik dengan semua kekuatan Indonesia bisa mengamankan kepentingan nasional kita.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved