Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Banjir di Pekanbaru

Ditanya Solusi Atasi Banjir, Pj Wako Pekanbaru: Berdoa Kita Banyak-Banyak Hari Ini

Pemerintah Kota Pekanbaru belum punya langkah konkret untuk mengatasi banjir yang melanda selama beberapa pekan ini.

Penulis: Fernando | Editor: M Iqbal
Tribunpekanbaru.com/Theo Rizky
Banjir sudah menggenangi halaman Masjid Al Uzlah di Jalan Nelayan, Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai Pekanbaru selama dua minggu terakhir. 

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU- Banjir yang melanda sejumlah wilayah Kota Pekanbaru belum kunjung surut hingga, Kamis (11/1/2024). Kondisi ini terjadi akibat luapan dari Sungai Siak.

Debit air di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) juga semakin tinggi. Ada kenaikan debit air pasca hujan mengguyur kota pada Rabu (10/1/2024) kemarin.

Namun Pemerintah Kota Pekanbaru belum punya langkah konkret untuk mengatasi banjir yang melanda selama beberapa pekan ini. Mereka belum ada solusi untuk mengurangi debit air yang menggenangi sejumlah wilayah di Rumbai dan sekitarnya.

Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun mengatakan bahwa banjir tidak hanya di Kota Pekanbaru. Ia menyebut sebagian besar daerah di Riau dilanda banjir.

Baca juga: FOTO : Kondisi Terkini Korban Banjir Pekanbaru di Tenda Pengungsian

"Ini banjir bencana, di Riau ini hampir semua kabupaten terendam banjir. Apa yang mau kita normalisasi, berdoa kita banyak-banyak hari ini," saat ditanyai solusi banjir yang melanda kota.

Menurutnya, banjir ini tidak bisa diatasi dengan normalisasi. Ia menyebut tidak mungkin normalisasi Sungai Siak yang debitnya semakin naik.

"Kalau kayak genangan air di parit- parit bisa kita normalisasi, tapi kalau banjir ini gimana caranya? Berdoa kita banyak-banyak, supaya tidak ada bencana di kampung kita," tuturnya.

Dirinya mengakui bahwa debit air meningkat pasca hujan pada Rabu kemarin. Ia menyebut debit air bertambah naik karena curah hujan semakin tinggi.

"Ini banjir ini bukan soal normalisasi, masa Sungai Siak kita normalisasi, gimana coba tidak bisa. Tidak bisa, banjir ini bencana," ulasnya.

Pemerintah kota saat ini baru bisa memasok bantuan berupaya bahan pangan kepada warga terdampak banjir. Ia menyebut ribuan warga terpaksa mengungsi akibat banjir yang berlangsung sejak akhir Desember 2023 ini.

Bantuan dari berbagai pihak sudah berdatangan ke lokasi tenda darurat. Ada juga bantuan dari Baznas dan dinas sosial yang diarahkan lokasi pengungsian.

"Kita menyiapkan bantuan berupa sembako dan makanan kepada warga terdampak banjir," jelasnya.

Pihaknya mengimbau warga di pinggiran sungai untuk tetap waspada karena curah hujan masih tinggi. Ia menilai banjir yang terjadi ini merupakan bencana alam.

Dirinya tidak ingin ada korban dalam banjir kali ini. Orangtua mesti menjaga anak-anaknya agar tidak hanya terbawa aliran sungai

"Waspada kami imbau, kepada camat yang wilayahnya di sekitar aliran sungai, kita minta agar tetap waspada," ujarnya.
(Tribunpekanbaru.com/ Fernando Sikumbang) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved