Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Kepulauan Meranti

Telan Dana Rp 40 Miliar, Sentra IKM Sagu di Kepulauan Meranti Berhenti Beroperasi, Ini Sebabnya

UPT Sentra IKM (Industri Kecil dan Menengah) Sagu milik Pemkab Kepulauan Meranti berhenti beroperasi

Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Nurul Qomariah
Istimewa
Pengolahan tepung sagu di Sentra IKM Satu, Sungai Tohor, Kepulauan Meranti saat ini berhenti beroperasi beroperasi. 

Dikatakannya, sebenarnya harga yang dibeli oleh UPT Sentra IKM sudah berada diatas harga yang ditetapkan provinsi.

Namun kondisi itu tetap kalah dengan harga dari tengkulak.

"Harga yang kami beli itu sebenarnya sudah berada diatas harga yang ditetapkan oleh provinsi yakni hanya berkisar Rp 2.200 namun kilang milik masyarakat lebih cenderung menjualnya ke tengkulak dengan harga yang ditetapkan sepihak," ucapnya.

" Kalau kita paksakan mengikuti permainan mereka bisa gulung tikar juga, lagi pula masyarakat pemilik kilang juga sering diberikan pinjaman uang terlebih dahulu sehingga ada semacam terhutang budi," kata Marwan.

Selama ini kata Marwan, konsep yang ditawarkan melalui IKM adalah tepung sagu yang diproduksi untuk kebutuhan UMKM berbeda dengan para tengkulak yang membelinya dengan harga rupiah.

Dan menjualnya kembali dengan harga ringgit tanpa mengolahnya terlebih dahulu.

"Pengelolaan di Sentra IKM Sagu ini kita bukan ingin mencari keuntungan yang berlebihan, namun bagaimana hasil alam kita tak dibawa keluar, tetapi akhirnya los juga, padahal sudah kita berikan hak untuk mereka mengelolanya," tuturnya.

Bahkan untuk menghentikan praktik tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan sudah pernah menyurati Bea dan Cukai Selatpanjang terkait permohonan pembatasan ekspor tepung sagu basah ke Negeri Jiran, Malaysia.

Selang beberapa tahun ada pihak ketiga dalam hal ini CV Juti yang ingin mengelola Sentra IKM dan mengolah sagu basah menjadi tepung sagu kering.

Tidak hanya itu, mereka juga menggulirkan pinjaman bagi pengelola kilang sagu sekitar.

"Setelah satu tahun mangkrak, pihak ketiga dalam hal ini CV Juti berminat mengelola Sentra Sagu dan juga mengggulirkan pinjaman kepada pengelola kilang di sekitar sentra," ucapnya.

"Waktu itu mereka yang membiayai operasional pengolahan Sagu dan untuk listrik disubsidi oleh Pemda dan waktu itu untuk PAD diloskan," imbuh Marwan.

Keinginan CV Juti untuk mengelola Sentra IKM untuk menjawab keresahan para UMKM yang mengeluh tidak ada bahan baku sagu karena dibawa semua ke Cirebon.

Dalam hal ini para pemilik kilang sudah melakukan kerjasama dengan usaha dagang di Jawa Barat.

"CV Juti yang berkeinginan mengelola Sentra IKM juga untuk menjawab keresahan para UMKM yang tidak mendapatkan bahan sagu karena dibawa semuanya ke Cirebon, sementara untuk pasar lokal kosong dan waktu itu sempat ada aksi demo," ucapnya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved