Konflik di Palestina
Warga Israel Muak, Gelar Aksi Tuntut Pemecatan Netanyahu
Para pengunjuk rasa mengangkat slogan: “Pemilu Sekarang” dan meneriakkan pemecatan Netanyahu segera, menurut laporan itu.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Sekelompok massa menggelar aksi di Yerusalem dan Tel Aviv, Israel, pada Minggu (28/1/2024).
Mereka terlibat bentork dengan Polisi Israel.
Aksi tersebut bertujuan menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Selain itu, dilaporkan Anadolu Agency, mereka juga menyuarakan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza.
Otoritas penyiaran Israel melaporkan, kerusuhan pecah saat polisi Israel berusaha membubarkan para pengunjuk rasa di Paris Square, di pusat Yerusalem Barat.
"Polisi kemudian menangkap sejumlah pengunjuk rasa,” tulis laporan tersebut.
"Evakuasi di Yerusalem Barat, yang diperkirakan mencapai ratusan orang, terjadi setelah konfrontasi dengan polisi," lanjut laporan tersebut.
Baca juga: Mantan PM Israel Sebut Menteri Ben Gvir Sebagai Musuh Negara
Baca juga: Bahas Palestina, Bos CIA Gelar Pertemuan dengan Qatar, Israel, dan Mesir di Prancis
Desak Netanyahu Dipecat
Di Tel Aviv, polisi menangkap beberapa pengunjuk rasa di Kaplan Square di pusat kota, sementara ratusan orang dibubarkan secara paksa, dan beberapa peralatan demostrasi disita, menurut surat kabar Yedioth Ahronoth.
“Ribuan warga Israel berkumpul di Kaplan Square untuk menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pemilihan umum dini,” tulis laporan itu.
Para pengunjuk rasa mengangkat slogan: “Pemilu Sekarang” dan meneriakkan pemecatan Netanyahu segera, menurut laporan itu.
Wilayah Israel yang diguncang unjuk rasa termasuk Haifa, Kaisarea, Kefar Sava, Rehovot dan Beersheba, menurut otoritas penyiaran Israel dan koran Yedioth Ahronoth.
Baca juga: Rusia dan Ukraina Lakukan Pertukaran Jenazah Prajurit yang Gugur di Medan Perang
Baca juga: Hizbullah Hujani Tentara Israel Dengan Rudal Burkan, ini Kemampuan Rudal Burkan
Netanyahu Melawan
Ketika protes meningkat, Netanyahu justru menunjukkan aksi perlawanan terhadap suara rakyatnya dengan mengkritik demonstrasi yang dilakukan oleh keluarga sandera yang ditahan di Gaza sebagai “tidak ada gunanya dan berkontribusi terhadap tuntutan Hamas.”
Pejabat Israel memperkirakan 136 sandera masih ditahan di Gaza setelah Hamas melancarkan serangan terhadap posisi militer Israel dan permukiman di wilayah Gaza pada 7 Oktober 2023.
| Benjamin Netanyahu Jadi Target, Dua Bom Kilat Mendarat di Rumah PM Israel Itu |
|
|---|
| Usai Hujan Rudal, Israel dan Iran Saling Umbar Ancaman Balas Serangan Lebih Dahsyat |
|
|---|
| Babak Belur Diserang 180 Rudal Iran, PM Israel Meradang: Iran akan Bernasib seperti Jalur Gaza |
|
|---|
| Iran Serang Israel: Fakta-Fakta Rudal Fatah Hipersonik dan Alasan Iron Dome Bisa Bobol |
|
|---|
| DETIK-DETIK 180 Rudal Balistik Iran Hantam Ibu Kota Israel Tel Aviv, Masih Punya Ribuan Stok Lagi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.