Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Konflik di Palestina

Warga Israel Muak, Gelar Aksi Tuntut Pemecatan Netanyahu

Para pengunjuk rasa mengangkat slogan: “Pemilu Sekarang” dan meneriakkan pemecatan Netanyahu segera, menurut laporan itu.

Mostafa Alkharouf/Anadolu Agency
Polisi Israel melakukan pembubaran terhadap pengunjuk rasa saat mereka berkumpul untuk melakukan demonstrasi menuntut pengunduran diri pemerintah, perdana menteri Benjamin Netanyahuh dan pemilihan umum dini di Tel Aviv, Israel pada 27 Januari 2024. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sekelompok massa menggelar aksi di Yerusalem dan Tel Aviv, Israel, pada Minggu (28/1/2024).

Mereka terlibat bentork dengan Polisi Israel.

Aksi tersebut bertujuan menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Selain itu, dilaporkan Anadolu Agency, mereka juga menyuarakan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza.

Otoritas penyiaran Israel melaporkan, kerusuhan pecah saat polisi Israel berusaha membubarkan para pengunjuk rasa di Paris Square, di pusat Yerusalem Barat.

"Polisi kemudian menangkap sejumlah pengunjuk rasa,” tulis laporan tersebut.

"Evakuasi di Yerusalem Barat, yang diperkirakan mencapai ratusan orang, terjadi setelah konfrontasi dengan polisi," lanjut laporan tersebut.

Baca juga: Mantan PM Israel Sebut Menteri Ben Gvir Sebagai Musuh Negara

Baca juga: Bahas Palestina, Bos CIA Gelar Pertemuan dengan Qatar, Israel, dan Mesir di Prancis

Desak Netanyahu Dipecat

Di Tel Aviv, polisi menangkap beberapa pengunjuk rasa di Kaplan Square di pusat kota, sementara ratusan orang dibubarkan secara paksa, dan beberapa peralatan demostrasi disita, menurut surat kabar Yedioth Ahronoth.

“Ribuan warga Israel berkumpul di Kaplan Square untuk menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pemilihan umum dini,” tulis laporan itu.

Para pengunjuk rasa mengangkat slogan: “Pemilu Sekarang” dan meneriakkan pemecatan Netanyahu segera, menurut laporan itu.

 
Demonstrasi yang diikuti ribuan orang juga terjadi di sejumlah daerah lain di Israel, menuntut pembubaran pemerintah, mundurnya perdana menteri Benjamin Netanyahu, dan pembebasan sandera.

Wilayah Israel yang diguncang unjuk rasa termasuk Haifa, Kaisarea, Kefar Sava, Rehovot dan Beersheba, menurut otoritas penyiaran Israel dan koran Yedioth Ahronoth.

Baca juga: Rusia dan Ukraina Lakukan Pertukaran Jenazah Prajurit yang Gugur di Medan Perang

Baca juga: Hizbullah Hujani Tentara Israel Dengan Rudal Burkan, ini Kemampuan Rudal Burkan

Netanyahu Melawan

Ketika protes meningkat, Netanyahu justru menunjukkan aksi perlawanan terhadap suara rakyatnya dengan mengkritik demonstrasi yang dilakukan oleh keluarga sandera yang ditahan di Gaza sebagai “tidak ada gunanya dan berkontribusi terhadap tuntutan Hamas.”

Pejabat Israel memperkirakan 136 sandera masih ditahan di Gaza setelah Hamas melancarkan serangan terhadap posisi militer Israel dan permukiman di wilayah Gaza pada 7 Oktober 2023.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved