Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Inhil

Getaran Blasting Sampai ke Rumah-rumah, Emak-emak Desa Batu Ampar Inhil Pun Bertindak

Emak-emak dan warga Desa Batu Ampar lainnya dengan gagah berani menghadang alat berat yang sedang beroperasi di lahan Tambang, PT BPP

Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: Ariestia
Istimewa
Emak-emak dan warga Desa Batu Ampar lainnya dengan gagah berani dan tanpa rasa takut menghadang alat berat yang sedang beroperasi di lahan Tambang, PT Bara Prima Pratama (BPP). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KEMUNING-Emak-emak dan warga Desa Batu Ampar lainnya dengan gagah berani dan tanpa rasa takut menghadang alat berat yang sedang beroperasi di lahan Tambang, PT Bara Prima Pratama (BPP).

Warga Desa Batu Ampar, Kecamatan Kemuning, Indragiri Hilir (Inhil)  ini nekat memasuki area tambang saat alat berat sedang bekerja di lahan tambang perusahaan yang tidak jauh dari rumah warga.

Aksi yang terjadi pada Kamis (1/2/2024) siang ini sempat direkam oleh warga yang berada di sekitar kejadian, dimana tampak tujuh orang warga berlari memasuki area tambang.

Aksi nekat ini sebagai buntut kecewa dan perlawanan warga kepada pihak perusahaan yang tidak mengindahkan kesepakatan terkait Blasting yang telah di buat pada november 2023 lalu di Kantor DPRD Inhil.

Pasca penandatanganan yang di saksikan langsung Ketua DPRD Inhil Ferriyandi dan pihak terkait, perusahaan masih tetap saja melakukan blasting secara diam-diam.

Baca juga: Warga Desa Batu Ampar Terdampak Blasting Nginap di Area Tambang Inhil, Perusahaan Hentikan Operasi

Baca juga: Warga Desa Batu Ampar Inhil Tolak Blasting Perusahaan Batu Bara, Akibatkan Puluhan Rumah Rusak

Baca juga: Warga Desa Batu Ampar Terdampak Blasting Nginap di Area Tambang Inhil, Perusahaan Hentikan Operasi

Padahal pada kesempatan tersebut, Direktur utama PT BPP Batu Ampar Kecamatan Kemuning Alexander F.H Roemokoy akan menuntaskan masalah warga yang terdampak dari kegiatan blasting ini sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati.

Dalam poin kesepakatan tersebut juga tertulis bahwa PT BPP tidak akan melakukan blasting area dekat rumah warga dan akan dilakukan penggalian secara manual.

Namun pada kenyataannya blasting tetap dilakukan pihak perusahaan dan tidak serius menerapkan apa yang telah disepakati.

Pada awal tahun 2024 ini saja, menurut warga, pihak perusahaan sudah 3 kali melakukan blasting, namun hanya dua kali yang sangat terasa oleh warga, yaitu pada Minggu (28/1/24) dan Selasa (30/1/24).

Tidak hanya sampai disitu, pada Rabu (31/1/24), perusahaan juga mencoba melakukan upaya blasting, namun urung dilakukan setelah warga yang resah mendatangi area tambang.

Hal ini lah yang memicu amarah warga sehingga nekat memasuki area tambang sebagai perlawanan agar pihak perusahaan tidak melakukan aksi sepihak.

“Kami datang ke lokasi, blasting kemarin getarannya kuat dan sampai ke rumah warga. Mereka sudah tanam bahan peledak itu, karena warga datang ramai - ramai jadi di hold (tahan),” ujar Iroy, Warga Desa Batu Ampar.

Iroy dan warga lainnya geram karena pihak perusahan semakin menunjukkan arogansinya tanpa memperdulikan masyarakat dan memandang sebelah mata perjanjian yang telah dibuat dengan melibatkan perangkat daerah saat hearing di Gedung DPRD Kabupaten Inhil November 2023 lalu.

Iroy menegaskan, pihak perusahaan telah melanggar berita acara “poin e” tentang kesepakatan antara PT. BPP Batu Ampar dengan masyarakat terdampak, dimana berbunyi “Pihak pertama melaksanakan sosialisasi sebelum melakukan blasting dan juga akan melakukan pembuatan lubang pemutus rambatan getaran horizontal serta mengurangi daya ledakan blasting serta melakukan penimbunan kembali bekas galian tambang di Desa Batu Ampar Kecamatan Kemuning.

“Kami meminta pihak perusahaan untuk menghentikan aktivitas blasting sebelum menyelesaikan persoalan yang terjadi. Jelas tindakan ini dapat memicu kemarahan dan bentrok dari warga dalam jumlah besar,” tegasnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved