Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Inhil

Empat Hari Duduki di Area Tambang PT BPP, Warga akan Bertahan Sampai Persoalan Selesai

Detik-detik blasting yang dilakukan PT BPP di area tambang Desa Batu Ampar Inhil berhasil diabadikan warga.

Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: Ariestia
Istimewa
Warga memajang baleho raksasa berita acara tentang kesepakatan antara PT. BPP Batu Ampar dengan perwakilan masyarakat yang terdampak blasting di area tambang PT. BPP Batu Ampar, Kecamatan Kemuning, Inhil, Riau, Minggu (4/2/24). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KEMUNING – Detik-detik aktivitas blasting (meledakan) yang dilakukan PT Bara Prima Pratama (BPP) di area tambang Desa Batu Ampar, Kecamatan Kemuning, Inhil, berhasil diabadikan oleh warga.

Ledakan beruntun terdengar keras disertai pergerakan dan getaran tanah dalam video yang diabadikan warga pada Minggu (28/1/24) di lokasi tambang.

Perusahaan batu bara ini tidak mengindahkan kesepakatan terkait blasting yang telah di buat bersama warga di Kantor DPRD Inhil pada november 2023 lalu.

Perusahaan bahkan semakin menunjukkan arogansi dengan melakukan blasting tanpa sosialiasasi ke masyarakat dan mengangkangi kesepakatan yang telah dibuat bersama dihadapan pihak Pemerintah Kabupaten Inhil, wakil rakyat dan pihak terkait lainnya.

Pada awal tahun 2024 ini saja, menurut warga, pihak perusahaan sudah 3 kali melakukan blasting, namun hanya dua kali yang sangat terasa oleh warga, yaitu pada Minggu (28/1/24) dan Selasa (30/1/24).

Tidak hanya sampai disitu, pada Rabu (31/1/24), perusahaan juga mencoba melakukan upaya blasting, namun urung dilakukan setelah warga yang resah mendatangi area tambang.

Hal ini lah yang memicu amarah warga sehingga nekat memasuki area tambang sebagai perlawanan agar pihak perusahaan tidak melakukan aksi sepihak.

Hari ini Minggu (4/2/24) merupakan hari ke empat warga terdampak blasting menginap di lokasi tambang, dimana sejak Rabu (31/1/24) warga sudah menduduki area tambang perusahaan.

Warga juga membangun dua pos seadanya di jalan utama menuju ke lokasi tambang sehingga perusahaan menghentikan operasi dan segala aktivitasnya.

Warga juga memajang baleho raksasa berita acara tentang kesepakatan antara PT. BPP Batu Ampar dengan perwakilan masyarakat yang terdampak blasting PT. BPP Batu Ampar di Kantor DPRD Inhil, Senin (20/11/23).

Berita acara ditandatangani oleh Alexander Ε.Η Νoemokoy selaku Direktur utama PT. BPP sebagai pihak pertaman bersama perwakilan warga Desa Batu Ampar serta disaksikan Ketua DPRD Inhil H. Ferriyandi, Razali perwakilan Komisi I dan Iwan Taruna dari Komisi III.

“Tidak ada yang boleh beroperasi sampai persoalan ini selesai dibahas. Intinya selama persoalan ini belum selesai, kami nginap terus di lokasi,” tegas Iroi Mahyuni, warga Desa Batu Ampar yang ikut menginap di lokasi tambang.

Menurut Iroy, warga terdampak blasting tidur dengan beralaskan dan beratapkan terpal seadanya serta sebagian warga juga turut membawa keluarga mereka.

“Yang punya anak dia bawa ke tenda. Hanya saja tenda kami tambah jadi dua titik di pintu utama masuk,” tambahnya.

Iroi menambahkan, pasca pelanggaran kesepakatan oleh perusahaan ini, warga juga kembali melaporkan pelanggaran kesepakatan dan blasting yang dilakukan oleh pihak perusahaan ke DPRD Inhil.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved