Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pemilu 2024

Jadi Caleg PSI di Riau, Raihan Suara Wamen BPN ATR Jeblok, Diprediksi Gagal Duduk di Senayan

Jadi Caleg PSI di Riau, Wakil Menteri BPN ATR Raja Juli Antoni bernasib kurang beruntung, raihan suaranya melempem.

Penulis: Firmauli Sihaloho | Editor: Ilham Yafiz
DOKUMENTASI TRIBUNNEWS / DANY PERMANA
Jadi Caleg PSI di Riau, Raihan Suara Wamen BPN ATR Jeblok, Diprediksi Gagal Duduk di Senayan 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Wakil Menteri jadi Caleg DPR RI dari Dapil Riau 1 jeblok, suara pemilihnya tidak banyak.

Wakil Menteri BPN ATR Raja Juli Antoni memutuskan maju dalam pertarungan Pemilu Legislatif 2024.

Raja Juli Antoni menargetkan kursi DPR RI dari Daerah pemilihan (Dapil) Riau 1.

Namun hasil Pemilu sementara Caleg DPR RI Dapil Riau 1 itu tidak mengesankan.

Suara yang diperoleh Raja Juli Antoni jeblok.

Raja Juli Antoni maju sebagai Caleg dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Seiiring jebloknya suara PSI di Provinsi Riau, suara Raja Juli Antoni juga demikian, tidak banyak yang bisa dikumpulkan putra Asli Kuantan Singingi (Kuansing) itu.

Raja Juli Antoni meraih 13.458 suara, berdasarkan dara website KPU tanggal 2 Maret 2024.

Raihan suara ini merupakan raihan terbanyak dari seluruh Caleg PSI dari Dapil Riau 1.

Jumlah ini sangat jauh jika dibandingkan dengan raihan suara Caleg lainnnya dari partai berbeda.

Wamen Raja Juli Antoni bertarung dengan sejumlah nama besar di Dapil Riau 1.

Sebut saja ada Iyet Bustami dari PKB yang meraih 26.796 suara.

Bahkan Raja Juli Antoni kalah jauh dengan raihan suara keponakan Nazarudin yang juga merupakan Ketua DPD Partai Gerindra RIau, Muhammad Rahul yang memeroleh 39.397 suara.

Sebelum Pemilu 2024, Raja Juli Antoni sudah beberapa kali berulang ke Riau baik agenda kementerian ataupun kampanye.

Akan tetapi strategi ini tampaknya belum berhasil mendongkrak suara putra daerah Kuansing ini.

Baca juga: Suara PSI Meroket, Bagaimana Perolehan Suara PSI di Riau?

Suara PSI Meroket

Perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) saat ini menjadi perbincangan hangat.

Sebab, PSI dalam beberapa hari terakhir mengalami peningkatan suara yang sangat signifikan.

Hingga Senin (4/3/2024) pukul 09.00 WIB, jumlah suara legislatif DPR untuk PSI telah mencapai 2.404.212 atau 3,13 persen.

Sementara pada awal real count, PSI hanya meraih suara sekitar 2 sampai 2,5 persen.

Namun kini berhasil merangkak naik menjadi 3,13 persen.

Dibalik meroketnya suara PSI, ada salah satu target atau misi yang diembang PSI jika lolos ke Senayan.

Adalah RUU Perampasan aset.

pada pada Oktober 2023, ketika Kaesang Pangarep resmi mengambil alih PSI, dia mengungkapkan taget jika PSI punya . 

Kaesang mengatakan PSI fokus mengesahkan RUU Perampasan Aset jika lolos parlemen.

Kaesang menilai koruptor lebih takut dimiskinkan daripada dipenjara.

Hal itu disampaikan Kaesang dalam acara silaturahmi dengan relawan Jokowi, Solidaritas Merah Putih (Solmet), di kawasan Ciputat Raya, Jakarta Selatan, Rabu (11/10/2023) lalu.

Kaesang mengatakan RUU Perampasan Aset menjadi fokus PSI meskipun akan ada pihak-pihak yang tidak setuju dengan RUU tersebut.

"Saya juga sudah bilang ke teman-teman di PSI, misalkan insyaallah nanti kita lolos di Pemilu 2024, salah satu yang akan kita golkan adalah RUU Perampasan Aset," kata Kaesang.

Kaesang mengatakan pihaknya akan memulai implementasi perampasan aset itu di internal partai terlebih dulu.

Dia menyebut seandainya kader PSI melakukan korupsi, dia akan menyita harta kader tersebut.

"Dan kalaupun nggak berhasil karena tetap pasti bakal ada yang nggak suka dengan kita, dengan RUU Perampasan Aset, ya sudah, kita mulai dulu dari internal PSI, kami akan menyita (harta)," ujarnya.

"Misalnya, amit-amit dah, ada salah satu teman kami yang di DPR maupun di DPRD yang melakukan tindakan tersebut, akan kami sita hartanya secara internal, ini akan kami lakukan supaya apa? Supaya partai lain bisa contoh kita," sambung dia.

Kaesang mengakui memang tidak akan mudah mengesahkan RUU Perampasan Aset itu. Namun dia meyakini kader PSI akan berani memperjuangkan RUU Perampasan Aset.

"Karena, balik lagi, RUU Perampasan Aset ini tidak mudah untuk digolkan di DPR. Jadi kami lakukan dulu secara internal, dan saya rasa semua teman-teman di PSI berani semua karena mereka nggak korupsi. Kalau yang korupsi nah pasti takut deg-degan," ungkapnya.

Menurutnya, para koruptor perlu membayar tindakan korupsinya dengan merampas aset. Sebab, Kaesang menilai para koruptor lebih takut dimiskinkan daripada dipenjara.

"Mereka lebih takut miskin daripada penjara soalnya. Jadi salah satu caranya adalah dengan dimiskinkan, biar mulai dari nol lagi, dia membayar apa yang telah dia perbuat sebelumnya," tutur dia.

Setelah itu pada Desember 2023, Kaesang kembali menggaungkan terkait RUU Perampasan Aset.

“Kami betul-betul ingin mendorong RUU Perampasan Aset bagi koruptor saat PSI berada di Senayan nanti,” ucap Kaesang di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (13/12/2023), dikutip dari Antara.

“Kalau ada ketidaksiapan dari rekan-rekan eksternal, maka kami akan melaksanakan sistem perlawanan terhadap tindak korupsi ini secara internal jika ada kader PSI yang terlibat korupsi. Saat ini, kami sedang mendalami pengaplikasiannya.”

Sebab, kata Kaesang, isu pemiskinan koruptor yang belum terealisasi membuat anak muda skeptis terhadap politik.

Padahal, menurut dia, anak muda punya potensi mengubah sistem pemerintahan Indonesia menjadi lebih sehat.

“Anak muda memiliki potensi yang besar untuk mengubah sistem pemerintahan dan politik Indonesia yang lebih sehat,” ujar Kaesang.

Dalam keterangannya, Kaesang juga menyoroti tentang keterlibatan dan ketersediaan kesempatan bagi perempuan di dunia politik praktis, dan kesehatan mental.

( Tribunpekanbaru.com )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved