Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Kampar

Kasus Pembunuhan Nenek di Kampar, Dua Putrinya Terbayang Kondisi Korban, Mohon Ini Pada Polisi

Kasus pembunuhan nenek Lamma di Kampar membuat keluarganya terus terbayang darah dan luka tusukan. Pelaku pembunuhan itu belum tertangkap.

Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Ariestia
Tribunpekanbaru.com/Fernando Sihombing
Kasus pembunuhan nenek Lamma di Kampar membuat keluarganya terus terbayang darah dan luka tusukan. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Kasus pembunuhan nenek Lamma di Kampar membuat keluarganya terus terbayang darah dan luka tusukan.

Sementara diduga pelaku pembunuhan itu belum tertangkap.

Lamma, nenek 65 tahun warga Desa Ganting Damai Kecamatan Salo, yang tewas secara tragis.

Jasadnya penuh luka dan darah ditemukan di dekat persawahan dalam desa itu, Kamis (21/3/2024) jelang tengah hari lalu.

Dua putri almarhumah terus terbayang dengan jasad yang belakangan diduga menjadi korban perampokan dan pembunuhan itu. Keduanya, Siti Fatimah dan Idil Fitri.

"Luka di jenazahnya ibu dan banyak darah pas ditemukan, masih terbayang. Ngeri ibu kami meninggalnya nggak wajar," ujar Siti Fatimah, si kakak, seperti dilihat dalam video yang diterima Tribunpekanbaru.com, Selasa (2/4/2024).

Ia dan keluarga sama sekali tidak menyangka kepergian sang ibu yang memang sudah uzur, secara tragis. Apalagi ibu mereka dikenal baik dan ramah kepada semua orang.

Baca juga: Ditemukan Luka Tusukan, Keluarga Nenek Korban Perampokan Menolak Otopsi

Baca juga: Viral di WA, Nenek yang Ditemukan Tewas di Kampar Korban Rampok, Disebut Penerima Ganti Rugi Tol

Tima, sapaan akrabnya, berujar, almarhumah di masa hidupnya rajin ke sawah. Tetap semangat dan tidak suka hanya berdiam diri tanpa aktivitas. Nenek 10 cucu itu senang kalau mempunyai kegiatan.

Si adik, Idil Fitri terkenang almarhumah yang kerap mengingatkan cucunya pergi ke sekolah. Tak lupa mengingatkan makan saat tiba waktunya. "Sekarang sudah nggak ada lagi," katanya.

Ia tak menyangka pelaku begitu tega menghabisi nyawa ibunya dengan sangat keji.

Seingat dia, ditemukan sembilan tusukan di jasad almarhumah. Satu gigi pun tanggal.

Seandainya pelaku hanya merampas perhiasan ibunda tanpa dihabisi, kata dia, mungkin keluarga bisa ikhlas.

"Ini pelaku benar-benar biadab," ucapnya.

Terbayang jasad dengan kondisi mengenaskan itu, Ida sapaan akrabnya, kian prihatin jika pelaku belum ditangkap.

Ia bermohon kepada kepolisian agar segera menangkap pelaku.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved