Pilkada Serentak Riau, PDIP Buka Penjaringan Tokoh untuk Calon Bupati di Pilkada Pelalawan 2024

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Pilkada Pelalawan 2024, PDI Perjuangan buka pendaftaran penjaringan Bakal Calon Bupati.

Penjaringan tokoh mulai dilakukan hari ini, Kamis (25/4/2024).

Tak hanya Bakal Calon Bupati, PDI Perjuangan juga menjaring tokoh untuk Bakal Calon Wakil Bupati.

Pilkada serentak bakal digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 27 November 2024 mendatang, termasuk di Kabupaten Pelalawan.

Partai Banteng membuka pendaftaran terbuka kepada masyarakat yang ingin diusung pada pemilihan bupati dan wakil bupati.

Meskipun memiliki kader yang sangat kompeten untuk diusung pada pesta demokrasi nanti.

Pihaknya menjalankan arahan dan perintah dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) dalam mengikuti tahapan Pilkada yang mulai dijalankan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Proses penjaringan Balon bupati dan wakil bupati kota buka mulai hari ini. Silahkan datang ke sekretariat DPC PDI Perjuangan Pelalawan," tutur Ketua DPC PDI Perjuangan Pelalawan, H Syafrizal SE kepada tribunpekanbaru.com, Kamis (25/4/2024).

PDI Perjuangan Pelalawan, lanjut Syafrizal, telah membentuk panitia penjaringan yang akan melayani para pendaftar yang datang ke kantor DPC.

Proses penjaringan berlangsung selama satu bulan sampai 25 Mei nanti.

Pendaftaran ini dimulai serentak di seluruh Indonesia atas arahan dari DPP Partai Banteng.

Pihaknya memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk mendaftarkan diri dan melengkapi persyaratan.
Selanjutnya dokumen para pendaftar akan dikirimkan secara berjenjang sampai ke DPP partai banteng.

"Kita sudah menyiapkan formulir yang seragam dari DPP dan sama dengan form dari KPU," ujar Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pelalawan ini.

Syafrizal menyampaikan, partainya memiliki kader terbaik untuk dimajukan sebagai calon bupati yakni H Zukri yang merupakan bupati Pelalawan saat ini.

Elektabilitas hingga pamor Bupati Zukri tidak diragukan lagi.

Apalagi Zukri merupakan Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Riau yang berhasil membawa partainya menjadi pemenang pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 lalu menumbangkan Partai Golkar.

Bahkan di Pelalawan sendiri, PDIP juga berhasil menguasai parlemen. Perolehan kursi partai yang identik dengan warna merah ini sebanyak 12 buah kursi, padahal pada Pemilu 2019 silam hanya 6 kursi. Prestasi ini menjadikan PDI Perjuangan sebagai partai yang kuat dan menduduki posisi pimpinan DPRD Pelalawan periode 2024-2029.

Tentu dengan jumlah kursi yang ada, PDIP Pelalawan bisa mengusung Pasangan Calon (Paslon) bupati dan wakil bupati tanpa harus berkoalisi dengan partai lain. Sebab syarat minimal kursi DPRD untuk memajukan calon kepala daerah sebanyak 8 kursi atau 20 persen dari total jumlah kursi 40 saat ini.

"Kader terbaik kami adalah pak Zukri yang merupakan bupati saat ini dan Ketua DPD PDIP Riau. Tapi semuanya tergantung keputusan DPP dan ibu ketua umum," papar Syafrizal.

Terkait penugasan Bupati Zukri, sampai saat ini DPP belum memutuskan apakah beliau maju jadi calon bupati di Pelalawan atau menjadi Calon Gubernur (Cagub) Provinsi Riau.

Sembari menjalankan penjaringan yang diperintahkan partai, pihaknya menunggu keputusan dari DPP dalam menghadapi Pilkada serentak 27 November 2024 mendatang.

Ketua Panitia Penjaringan, Carles S.Sos menyampaikan, pelayanan penjaringan dibuka sesuai dengan hari dan jam kantor di sekretariat DPC PDIP di Jalan Lingkar Timur Pangkalan Kerinci.

Arahan dari DPP partai, pihaknya membuka peluang pelamar untuk posisi Balon bupati dan Balon wakil bupati.

"Jadi jangan salah paham, kita tetap membuka pendaftaran untuk calon bupati dan wakil bupati. Bukan Balon Wabup saja. Itu perintah DPP," tukas Carles.

Hanya saja, kata Ketua Komisi lll DPRD Pelalawan ini, partai banteng memiliki kader yang sangat berkompeten untuk dimajukan sebagai calon bupati pada Pilkada 2024.

Yakni H Zukri yang merupakan bupati Pelalawan saat ini dan Ketua DPD PDI Perjuangan Riau.

Sebagai partai pemenang Pemilu dan pemilik kursi terbanyak di parlemen, tentu pihaknya lebih mengutamakan kader terbaiknya, dibanding dari Parpol lain maupun tokoh politik yang ada.

"Peluang untuk berkoalisi tetap terbuka, termasuk untuk posisi wakil bupati. Pada akhirnya semua keputusan ada di tangan DPP dan ibu Ketum," pungkas Carles.

( Tribunpekanbaru.com / Johannes Wowor Tanjung )