Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Kuansing

Bikin Terenyuh, Satu Keluarga di Kuansing Riau Sudah Satu Tahun Tinggal di Gubuk Terpal

Camat Singingi Suparman mengaku merasa terenyuh ketika menemukan ada warganya yang hidup di tenda terpal selama satu tahun.

|
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Sesri
ISTIMEWA
Satu keluarga di Kecamatan Singingi, Kabupaten Kuantan Singingi Riau tinggal di sebuah gubuk terpal. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KUANTAN SINGINGI - Satu keluarga di Kecamatan Singingi, Kabupaten Kuantan Singingi Riau tinggal di sebuah gubuk terpal.

Pasangan suami istri Fajri Suryadi (31) dan isterinya Sama (32) ternyata sudah satu tahun belakangan tinggal di gubuk yang mereka buat itu.

Camat Singingi Saparman mengaku merasa terenyuh ketika menemukan ada warganya yang hidup di tenda terpal selama satu tahun.

"Kondisinya sangat memprihatinkan, saya tidak bisa menahan sedih saat mengunjungi mereka," ujar Saparman ketika ditemui Tribunpekanbaru.com di kantornya, Senin (3/6/2024).

Mereka merupakan warga Desa Pangkalan Indarung, Kecamatan Singingi.

Menurut Saparman, pasutri itu tinggal bersama tiga anaknya yang masih kecil-kecil.

Anak bungsu pasangan itu masih menghabiskan waktunya di buaian.

Di tenda biru itu, Fajri dan sama berbagi tempat dengan ketiga anak-anaknya.

"Di situ mereka makan, tidur dan memasak," ujar Saparman.

Baca juga: Penambang Emas Ilegal di Kuansing Riau Kocar-Kacir saat Digerebek Polisi

Baca juga: Suhardiman Amby Diperebutkan 12 Bakal Calon Wakil Bupati di Pilkada Kuansing 2024

Saparman menjelaskan, keberadaan keluarga tinggal di tenda selama satu tahun itu berdasarkan dari laporan kepala desa.

Begitu mendapatkan laporan, Saparman pun mengajak Danramil, Babinsa dan Babinkamtibmas untuk mengunjungi pasutri tersebut.

Menurut Saparman, Fajri belum mampu membangun rumah yang layak huni karena penghasilannya sebagai buruh tani hanya cukup untuk makan.

"Sebenarnya Fajri sudah mengumpulkan material bangunan untuk rumah berupa kayu. Kayu itu ia simpan di kolong tenda. Namun Fajri membutuhkan lebih banyak lagi material untuk membangun rumah yang layak," ujarnya.

Saparman menjelaskan, awalnya Fajri dan keluarga kecilnya menumpang di rumah mertua.

Namun karena ingin hidup mandiri, ia pun mendirikan tenda di tanah pemberian mertuanya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved