Pasar Buah Pulau Payung Terbakar

7 FAKTA KEBAKARAN di Pasar Buah Pulau Payung, Dumai Riau: Sulitnya Menjinakkan Si Jago Merah

Zulkarnain menuturkan penyebab terjadinya kebakaran di pasar buah Pulau Payung ini, diduga karena korsleting listrik.

Tribunpekanbaru.com/Donny Kusuma Putra
Hakim korban kebakaran di Pasar Buah Pulau Payung, Dumai, Riau, sedang mencari buah yang masih bisa dipakai. 

"Kejadian itu sekitar pukul 21.55 Wib, api cepat membesar diduga karena angin kencang, dan juga lapak yang masih terbuat dari kayu, sehingga membuat api cepat membesar," katanya, Selasa (18/6/2024).

5. Penyebab Kebakaran

Zulkarnain menuturkan penyebab terjadinya kebakaran di pasar buah Pulau Payung ini, diduga karena korsleting listrik.

Korsleting disebut terjadi dalah salah satu kios pedagang.

6. Tidak Ada Korban Jiwa

Pada peristiwa itu, dilaporkan tidak ada korban jiwa.

Zulkarnain menerangkan, kebakaran hebat yang melahap 14 kios pedagang di pasar buah Pulau Payung, tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materil.

Baca juga: Harga Tiket Dumai - Tanjung Balai Karimun, Anak-anak Usia 2 Tahun ke Atas Wajib Punya Tiket

Baca juga: KRONOLOGI Ayah di Serang Banten Habisi Nyawa Anak Sendiri yang Sedang Tertidur

7. Pengakuan Pedagang

Lily satu dari belasan pedagang yang menjadi korban dari amukan si Jago Merah, mengaku sempat kaget saat peristiwa kebakaran di malam Idul Adha, tepatnya pada Senin (17/6/2024), malam, sekitar pukul 21.45 Wib.

"Saat kejadian saya baru saja keluar dari kios dan rencana mau masuk ke kios, awalnya saat saya masuk kios gak ada api, tapi tiba tiba bau asap kebakaran, dan saat saya keluar rumah saya melihat ada api dari salah satu kios, karena takut saya langsung keluar," katanya, kepada Tribunpekanbaru.com, Selasa (18/6/2024), di lokasi kebakaran.

Ia mengaku, api cepat merambat ke kios lainnya, bahkan api membesar dengan cepat karena saat itu angin juga bertiup kencang, sehingga api melahap belasan kios di Pasar Buah Pulau Payung.

"Saya sempat akan masuk ke dalam kios untuk mengambil surat surat berharga, seperti Kartu keluarga, STNK dan SIM, namun dihalangi sama suami, karena api sudah masuk ke kios kami," ungkapnya.

Lily mengaku, baru seminggu atau sepekan berjualan di pasar pulau ‎payung ini, dan berjualan Ampera, bahkan, dirinya baru siap merenovasi kios untuk berjualan, namun musibah datang.

"Mau gimana lagi Bang, ini musibah ya kita ikhlas saja, semoga pemerintah bisa kembali membangun kios agar kami bisa kembali berjualan," harapnya.

(TRIBUNPEKANBARU.COM)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved