Siswa SMP Tewas di Padang
Keluarga Afif Maulana Ngaku Dimarahi Polisi, Diminta Tanda Tangan Agar Kasus Tak Dilanjutkan
Ibunda Afif Afif Maulana mengaku juga diminta menandatangani surat agar kasus kematian anaknya tidak dilanjutkan saat mencari tahu alasan kematian.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Keluarga Afif Maulana, Siswa SMP Tewas di Padang diduga disiksa Polisi, mengaku sempat dimarahi polisi.
Ibunda Afif Afif Maulana, Anggun Andriani, mengungkapkan bahwa polisi memarahinya saat ia datang untuk mencari informasi mengenai kematian Afif.
Tak hanya itu mereka mengaku juga diminta menandatangani surat agar kasus kematian anaknya tidak dilanjutkan saat mencari tahu alasan kematian Afif.
Peristiwa itu terjadi saat Anggun datang mencari informasi soal kematian putranya di Polsek Kuranji, Padang.
Anggun menyebutkan, Polisi itu marah dan menyebut putranya meninggal akibat ikut tawuran.
Polisi bahkan meminta keluarga Afif Maulana menandatangani surat agar kasus kematian anaknya tidak dilanjutkan.
Bahkan Polisi tersebut juga menuding afif membawa senjata tajam.
"Pertama datang, Polisinya udah marah-marah, dibilang anak ibuk tawuran", ujar Anggun, dilansir video kompas.com, Rabu (3/7/2024).
Anggun pun tak percaya dengan tuduhan Polisi kepada putranya.
"Nggak pernah anak saya membawa senjata tajam. badannya kecil", tepis Anggun.
Orangtua Afif Maulana kini kembali menyampaikan harapannya kepada Kepolisian.
Kali ini, Ibu Afif Maulana (13), Anggun Andriani menyinggung nama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono.
Anggun meminta agar petinggi Kepolisian itu turut mengungkap kematian anaknya.
Anggun meminta Kapolri dan Kapolda fokus mencari siapa pelaku yang diduga menganiaya Afif hingga tewas,
bukan justru mencari pihak yang memviralkan kasus ini.
LBH Padang Soroti Hasil Ekshumasi jenazah AM , Ada Detil yang Belum Dijelaskan |
![]() |
---|
UPDATE Kasus Afif Maulana: Hasil Ekshumasi Dirilis, Jelaskan Kondisi Sumsum Tulang Belakang Korban |
![]() |
---|
Menanti Hasil Autopsi Ulang Jasad Afif Maulana, Ketua Tim Sebut Bakal Lebih Lama dari Biasa |
![]() |
---|
Jenazah AM Dua Kali Diotopsi, KPAI : Pertamakali di Indonesia dan Tak Wajar |
![]() |
---|
Keluarga Harus Bersabar, Pemeriksaan 19 Sampel dari Jenazah AM Butuh Waktu hingga Lima Pekan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.