Kartini Disebut Gemetar Menjawab Pertanyaan, Ibu Pegi Setiawan Terlibat Debat soal Kasus Anaknya

TRIBUNPEKANBARU.COM - Ibu Pegi Setiawan, Kartini disebut gemetar ketika dipertanyakan perihal sosok Pegi Setiawan yang kini ditetapkan sebagai tersangka pembunuh Vina dan Eki di Cirebon tahun 2016 silam.

Hak itu disampaikan oleh Pitra Romadoni Nasution yang diketahui masuk ke dalam Tim Pencari Fakta (TPF) kasus Vina Cirebon.

Pitra bahkan mencecar Kartini dengan pertanyaan yang kemudian menjadi perdebatan panas.

Debat tersebut tampak dalam acara Indonesia Lawyers Club yang dipandu Karni Ilyas.

Baca juga: Sidang Praperadilan Pegi Setiawan Diputuskan 3 Hari Lagi, Sang Ibu Memohon Permintaan Ini

Pitra yang juga praktisi hukum sempat bertanya perihal sepeda motor Pegi Setiawan.

Kemudian ia juga bertanya perihal nama alias Pegi Setiawan .

Namun, pertanyaan dan pernyataan Pitra tersebut terus dijawab dan ditimpali oleh Kartini.

Sampai kemudian Pitra mengatakan Kartini terlihat gemetar saat memberikan pernyataan.

"Dari saya tanya-tanya tadi saja sudah gemetar. Kalau kita jujur dan berani tidak mungkin gemetar," ujar Pitra.

Sebelumnya dalam komunikasi tersebut Pitra Romadoni Nasution memberi pembelaan untuk polisi terkait penyitaan sepeda motor milik Pegi Setiawan.

Baca juga: Hasil Sidang Praperadilan Pegi, Kuasa Hukum: Kalau Tak Menang Berarti Hukum Negeri Ini Kacau Balau

Dia membahas warna sepeda motor milik Pegi Setiawan berdasarkan keterangan saksi sekaligus teman Pegi Setiawan.

"Kenapa sepeda motor itu disita? Karena ada keterangan saksi yang saya belum sebut namanya di sini menerangkan bahwasanya, warna pink tersebut dari teman dekatnya membenarkan bahwa itu milik PS," ucapnya dilihat TribunnewsBogor.com, Jumat (5/7/2024).

"Motor itu setelah kejadian berubah menjadi biru kuning, itu nanti di pokok perkara," sambungnya.

"Maaf pak, motor bukan warna biru kuning. Pertama warna ungu," jelasnya.

Usai Kartini memberi sanggahan, Pitra Romadoni Nasution semakin menggebu-gebu.

Pitra Romadoni Nasution menyebut jika saksi Pegi Setiawan sering memberi keterangan tak konsisten.

"Ibu, tadi saya nanya ke Dede warna motor pernah biru kuning, dijawab pernah. Ini berubah-berubah," bebernya.

Baca juga: Kuasa Hukum Pegi Setiawan Serahkan 30 Halaman Berkas Kesimpulan, Polda Jabar Hanya 10 Halaman

"Dari keterangan saja tidak konsisten, dari nama saja sudah ada dua inisial. Yang pertama Roby yang kedua Pegot. Jadi saya mencurigai Perong ini bisa melekat kepada yang bersangkutan," ungkapnya.

"Karena ada saksi teman beliau yang menyebut Perong itu adalah nama panggilan beliau," sambung Pitra Romadoni Nasution.

Pitra Romadoni Nasution menjadi perwakilan TPF yang paling disorot publik akibat sikap arogan yang dia tunjukkan.
Pitra Romadoni Nasution menjadi perwakilan TPF yang paling disorot publik akibat sikap arogan yang dia tunjukkan. (Kolase Tribun Bogor)
Sindiran Pitra

Sementara itu, Pitra Romadoni Nasution semakin menyerang Kartini dengan pertanyaan-pertanyaan dengan nada keras.

Pitra Romadoni Nasution melontarkan pertanyaan ke Kartini soal Polda Jawa Barat datang ke rumah pada 2 September 2016.

"Pernah tidak Polda Jawa Barat datang ke rumah ibu pada 2 September 2016?," ungkapnya.

Kartini pun dengan tegas menjawab tidak pernah.

"Polisi itu datang pada penggerebekan pertama saja. Pada tanggal 2 September itu tidak ada polisi yang datang menanyakan apapun," paparnya.

Seolah tidak puas, Pitra Romadoni Nasution merespon jawaban Kartini dengan celetukan.

"Gapapa, sudah lama juga soalnya," timpalnya.

Kartini pun menimpali dengan ucapan waras.

"Saya juga masih waras pak. Orang saya ibunya," ungkapnya.

Mendengar hal itu, Pitra Romadoni Nasution langsung naik tensinya.

Dia mengatakan jika Kartini gemetar.

"Saya tidak bilang ibu tidak waras. Slow aja, masih ada pertanyaan saya. Tenang aja bu. Gapapa ini nanti bisa terungkap," jelasnya.

Putusan Pra Peradilan Senin 8 Juli

Sementara itu, putusan Pra Peradilan Pegi Setiawan terkait penetapan tersangka kasus pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon tahun 2016 silam akan dibacakan Senin 8 Juli 2024 nanti.

Hakim tinggal Eman Sulaeman akan membacakan putusan setelah pemohon dan termohon memberikan kesimpulan dari persidangan yang diikuti.

Sidang keempat Pra Peradilan berlangsung hanya hitungan menit saja.

Agenda pembacaan kesimpulan kemudian hanya penyerahan langsung ke majelis hakim .

Dengan demikian, sidang dilanjutkan untuk pembacaan putusan .

Selama jalannya persidangan kedua pihak kukuh pada pendapat dan fakta masing-masing.(*)

( Tribunpekanbaru.com )