Siswa SMP Tewas di Padang
'PAK Kapolri, Bantu Saya', Tangis Pilu Anggun di Makam Afif Maulana Siswa SMP Tewas di Padang
Menangis saat ziarahi kuburan anaknya, sang Ibunda Afif Maulana ini berharap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membantu mengusut kejanggalan
TRIBUNPEKANBARU.COM - Tangis Anggun (32) pecah di pusara anaknya, Afif Maulana .
Kasus kematian Afif Maulana, Siswa SMP Tewas di Padang diduga disiksa polisi ini masih belum menemukan titik terang .
Menangis saat ziarahi kuburan anaknya, sang Ibunda Afif Maulana ini berharap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membantu mengusut kejanggalan kematian anaknya, Afif Maulana.
Ia berharap Kapolri bisa bersikap transparan dalam menyelidiki kasus ini sampai terungkap dengan seterang-terangnya.
Diketahui Ibu, ayah, adik, nenek dan sanak saudara Afif Maulana berziarah ke makam Siswa SMP Tewas di Padang , Rabu (10/7/2024) jelang siang.
Tidak hanya keluarga, LBH Padang hingga belasan mahasiswa ikut menggelar doa bersama di makam Afif Maulana di Tanah Sirah Kota Padang.
Ibu Afif, Anggun dengan penuh haru meminta bantuan Kapolri untuk mengusut tuntas kasus kematian anaknya yang penuh kejanggalan.
Pantauan TribunPadang.com ( grup Tribunpekanbaru.com ), foto Afif turut di bawa ke pandam pakuburan.
Usai menyekar dan menggelar doa bersama, ibu dan nenek Afif bersujud dan mencium nisan almarhum.
Keduanya menangis tersedu-sedu. "Afif ahli surga, nak," kata nenek Afif.
Ibu Afif; Anggun (32) berharap Kapolri membantu keluarga menghadapi kasus kematian Afif yang menurutnya ada kejanggalan.
"Pak Kapolri, bantu saya dalam menghadapi kasus kematian anak saya yang ada kejanggalannya. Tolong transparan bapak Kapolri mengusut kasus anak saya ini," kata Anggun.
"Saya tidak menerima dan tidak ikhlas sedalam-dalamnya, sampai kasus ini terungkap, saya tidak ikhlas dan tidak rela," tambahnya.
Diki Rafiqi, dari LBH Padang mengatakan, pihaknya dan mahasiswa terus mengawal kasus kematian Afif agar terungkap kebenaran.
"Teman-teman mahasiswa ikut juga bergabung, tentunya LBH dan mahasiswa punya keinginan untuk mengungkap kebenaran dan memberikan keadilan bagi korban, yakni Afif Maulana," ujar Diki.
Polda Sumbar Buka Posko
Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, Indira Suryani, menyebut pihak keluarga siap untuk melakukan ekshumasi terhadap jenazah Afif Maulana (13).
Makam Afif Maulana bakal dibongkar setelah pihak keluarga merasa hasil forensik tak sesuai dengan keterangan yang disampaikan oleh Kapolda Sumbar.
Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono sendiri telah mengizinkan apabila pihak keluarga menginginkan melakukan ekshumasi terhadap jenazah Afif Maulana.
Dia berharap proses tersebut akan membuat kasus kematian Afif menjadi lebih terang benderang.
Polda Sumbar juga membantah telah menghentikan kasus tewasnya bocah SMP bernama Afif Maulana.
Sebelum ekshumasi yang bakal digelar pihak keluarga, Polda Sumbar membuka posko pengaduan dan pengumpulan data/informasi terkait penemuan mayat Afif Maulana di bawah jembatan Kuranji, Padang.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan menyebut lewat Hotline itu masyarakat bisa memberikan seluruh informasi terkait penemuan mayat di bawah jembatan Kuranji Padang.
“Bagi masyarakat yang akan memberikan data dan informasi serta petunjuk yang diketahui secara langsung terkait dengan kasus kematian Afif Maulana dipersilahkan mendatangi Polda Sumbar lantai 4 Ditreskrimum Polda Sumbar,” ujarnya pada Jumat (5/7) sore.
Selain itu, kata dia, masyarakat juga bisa menghubungi di Hotline 08116669007 dan 0895607345098.
Terakhir, ia mengatakan Polda Sumbar terus melakukan penyelidikan terkait penemuan mayat atas nama Afif Maulana di bawah jembatan Kuranji.
( Tribunpekanbaru.com / TRIBUNPADANG )
LBH Padang Soroti Hasil Ekshumasi jenazah AM , Ada Detil yang Belum Dijelaskan |
![]() |
---|
UPDATE Kasus Afif Maulana: Hasil Ekshumasi Dirilis, Jelaskan Kondisi Sumsum Tulang Belakang Korban |
![]() |
---|
Menanti Hasil Autopsi Ulang Jasad Afif Maulana, Ketua Tim Sebut Bakal Lebih Lama dari Biasa |
![]() |
---|
Jenazah AM Dua Kali Diotopsi, KPAI : Pertamakali di Indonesia dan Tak Wajar |
![]() |
---|
Keluarga Harus Bersabar, Pemeriksaan 19 Sampel dari Jenazah AM Butuh Waktu hingga Lima Pekan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.