Konflik Harimau dan Manusia di Siak, Warga Kampung Penyengat Gelar Tradisi Semah Kampung
camera trap yang sudah dipasang beberapa hari sebelumnya serta thermal drone yang dioperasikan tidak menunjukkan tanda-tanda kehadiran satwa buas itu.
Penulis: Theo Rizky | Editor: Sesri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Hingga saat ini keberadaan Harimau Sumatera yang menyebabkan satu warga meninggal dunia di Kampung Penyengat Dusun 2 Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak belum diketahui.
Tidak ada jejak harimau, camera trap yang sudah dipasang beberapa hari sebelumnya serta thermal drone yang dioperasikan tidak menunjukkan tanda-tanda kehadiran satwa buas itu.
Kabid Wilayah II BKSDA Riau, Mustafa Nazura, Senin (22/7/2024) mengatakan perkembangan terakhir, pihaknya terus melakukan beberapa langkah-langkah terkait dengan penanggulangan interaksi negatif di Kampung Penyengat
Di antaranya dengan melakukan komunikasi lanjutan dengan pemerintah kampung, aparat terkait, hingga beberapa tokoh masyarakat.
Diketahui interaksi negatif satwa liar di sana sudah terjadi beberapa kali, dan tokoh masyarakat atau pemerintahan kampung masih mengharapkan mitigasi melalui kearifan lokal.
"Warga setempat memilih mengatasinya dengan cara adat istiadat karena mereka masih mempercayai mereka memiliki hubungan emosional dengan satwa liar dalam hal ini Harimau Sumatera, sehingga masyarakat, bersama pemerintahan Kampung Penyengat dan tokoh masyarakat di sana melakukan suatu tradisi namanya semah kampung atau tolak bala," jelas Mustafa.
Baca juga: Tiba-Tiba Harimau Itu Menerkam Yasonia: Mandor Kebun Histeris Melihat Kondisi Jasad Korban
Baca juga: Warga di Riau Tewas Diterkam Harimau: Tahun 2019 Ada Kisah Petani Selamat Meski Sudah Bertatapan
Menurutnya, tradisi semah kampung yang digelar pada Sabtu (20/7/2024) lalu bertujuan agar Harimau Sumatera tidak mengganggu masyarakat yang ada di sekitar kampung dan harapannya harimau kembali ke kawasan hutan.
"Kita masih menunggu dari hasil acara semah kampung, kita belum bisa memutuskan apakah langsung memasang kandang jebak atau kita masih menunggu," tambah Mustafa.
Diberitakan sebelumnya, telah terjadi interaksi negatif Harimau Sumatera pada Selasa (16/7/2024) sekitar pukul 23.30 WIB di areal kebun sawit di Kampung Penyengat Dusun 2, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, yang menyebabkan satu orang meninggal atas nama Yasonia Zega (43), korban merupakan warga Pinang Sebatang Timur Kecamatan Perawang.
Dari kronologi yang dihimpun Tribunpekanbaru.com, saat itu korban sedang buang air kecil di lokasi belakang camp.
Setelah itu terdengar oleh rekan korban bernama Ilham Sinaga suara teriakan minta tolong dan kemudian ia mendatangi sumber suara dan melihat harimau sedang membawa korban ke dalam perkebunan sawit.
Kemudian rekan korban mengajak rekan kerja lainnya untuk mencari korban ke dalam perkebunan sawit, setelah itu lebih kurang 20 meter dari lokasi korban di temukan dalam kondisi sudah meninggal dunia.
( Tribunpekanbaru.com/Theo Rizky )
| BBKSDA Riau Pasang GPS Collar Pada Gajah Liar Kantong Tesso Tenggara, Ini Tujuannya |
|
|---|
| Bocah 8 Tahun Korban Serangan Gajah di Pekanbaru Meninggal, Ini Imbauan BBKSDA Riau |
|
|---|
| Pasca Peristiwa Bocah Perempuan di Pekanbaru Diserang Gajah, Ini Imbauan BBKSDA Riau |
|
|---|
| Detik-detik Mencekam Keluarga di Pekanbaru Lari dari Serangan Gajah, Bocah Perempuan Jadi Korban |
|
|---|
| Pasca Harimau Serang Petani di Inhu, BBKSDA Riau Imbau Masyarakat Tak Beraktivitas Sendiri di Hutan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/Tradisi-semah-kampung-atau-tolak-bala-di-Kampung-Penyengat-Dusun-2.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.