Dugaan Ajaran Menyimpang di Meranti

Tim Pakem Dalami Dugaan Ajaran Menyimpang di Meranti, Hubungan Intim Bebas Bisa Hapus Dosa

Tim Pakem direncanakan akan segera menggelar pertemuan khusus terkait adanya dugaan aliran menyimpang di Meranti tersebut

Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Sesri
DOK
Tim Pakem Dalami Dugaan Ajaran Menyimpang di Meranti 

TRIBUNPEKANBARU.COM, MERANTI - Dugaan adanya aliran sesat di Kecamatan Rangsang Barat, Kepulauan Meranti kini menjadi atensi Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan dalam Masyarakat (Pakem) Kepulauan Meranti.

Tim Pakem ini terdiri dari Kejari, MUI, Kemenag, FKUB dan Kesbangpol Kepulauan Meranti.

Tim Pakem direncanakan akan segera menggelar pertemuan khusus terkait adanya dugaan aliran menyimpang tersebut.

"Tim Pakem akan segera melaksanakan pertemuan di kantor kejaksaan bersama MUI, Pemda dan TNI-Polri, untuk melakukan tindak pendalaman terkait dugaan aliran sesat tersebut," ungkap Kasi Intelijen Kejari Meranti, Dodiyansah Putra SH, Kamis (25/7/24). 

Pertemuan dijelaskannya akan dilakukan pada Minggu ini untuk lebih menggali segala informasi dan tindak lanjut terhadap dugaan aliran sesat di Kepulauan Meranti.

Sebelumnya, kata Dodi, sudah ada pertemuan di Kecamatan Ransang Barat memanggil langsung HA sebagai pemimpin pengajian yang diduga sesat.

Baca juga: Breaking News: MUI Sudah Panggil HA Pemimpin Kajian yang Diduga Ajaran Menyimpang di Meranti

"Dari pertemuan sebelumnya, beberapa pihak dari camat dan kepolisian masih merasa ada kejanggalan dari ungkapan HA sebagai pimpinan pengajian tersebut," tuturnya.

Seperti diketahui, sebelumnya sempat dihebohkan kegiatan kelompok pengajian pimpinan HA di RT 09 Dusun Kuala Mekar yang diduga menyimpang dari ajaran agama islam.

Informasi itu dijelaskan dari Jo, salah seorang masyarakat Desa Mekar Baru, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti.

Adapun penyimpangan dalam isi pengajian tersebut bahwa berhubungan intim dapat menghapus dosa.

Kemudian anehnya, yang bersangkutan HA bisa melihat surga dari belakang rumahnya.

Tak hanya itu, setiap jemaahnya harus memiliki senjata tajam untuk persiapan akhir zaman dan setiap pengikutnya juga boleh berhubungan intim tanpa ikatan suami istri.

( Tribunpekanbaru.com/ Teddy Tarigan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved