Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Lipsus Kekerasan pada Anak

Begini Saran Ketua DPRD Pekanbaru Kasus Dugaan Penganiayaan Anak di Daycare

Kalangan DPRD Pekanbaru mengingatkan semua pihak, ikhwal kasus dugaan penganiayaan oleh pengasuh terhadap anak yang dititipkan di Daycare di Pekanbaru

Penulis: Syafruddin Mirohi | Editor: Ariestia
Istimewa
Saran Ketua DPRD Pekanbaru terkait kasus dugaan penganiayaan oleh pengasuh terhadap anak yang dititipkan di Daycare di Kota Pekanbaru. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kalangan DPRD Pekanbaru mengingatkan semua pihak, ikhwal kasus dugaan penganiayaan oleh pengasuh terhadap anak yang dititipkan di Daycare di Kota Pekanbaru.

Di satu sisi daycare dipastikan masih banyak dibutuhkan para orangtua, di sisi lain juga pendirian daycare juga harus memenuhi persyaratan dan SOP.

Melihat kasus yang menimpa anaknya Aya Sopia (41), di Daycare Jalan Kaharuddin Nasution Marpoyan, Pekanbaru, sebenarnya sudah lama terjadi.

Bahkan dilaporkan resmi ke Polresta Pekanbaru, pada 31 Mei 2024 lalu.

Itu artinya, sudah ada ruang mediasi beberapa bulan antara keluarga korban dengan pengasuh dan pemilik daycare.

Namun karena tidak menemukan jalan terbaik, maka keluarga membawa kasus ini ke tanah hukum.

"Kalau memang sesuai yang dilaporkan (diikat dan dianiaya pengasuh), memang sangat kita sayangkan. Ada kesalahan di tenaga pengasuhnya. Sebaliknya juga, harus dilihat track recordnya. Sehingga tidak menjadi bumerang ke depannya," saran Ketua DPRD Pekanbaru H Muhammad Sabarudi ST, Kamis (8/8/2024) kepada Tribunpekanbaru.com.

Baca juga: Breaking News: Ibu di Pekanbaru Laporkan Dugaan Kekerasan di Daycare, Kaki Anak Diikat

Baca juga: Tak Hanya Dilakban, Ternyata Anak Di Daycare Pekanbaru Juga Dikunci di Toilet Sampai Tantrum

Baca juga: Pemilik Daycare di Pekanbaru Sudah jadi Tersangka Kasus Dugaan Kekerasan Anak, Tapi Tak Ditahan

Selanjutnya, masih keterangan Sabarudi, dugaan penganiayaan yang dilakukan pengasuh, mungkin saja tidak terjadi satu dua kali.

Bahkan dari informasi yang didapatkan, sudah sering kasus serupa terjadi di daycare tersebut.

Ini menandakan, minimnya pengawasan dari pihak terkait tentang keberadaan daycare.

Disidik Pekanbaru selaku leading sektor, seharusnya mengecek semua daycare secara berkala.

Lalu meminta laporan secara resmi setiap bulan.

Di samping itu, diminta juga saran dan masukan dari para orangtua, melalui kotak atau nomor pengaduan yang disiapkan.

Sehingga apapun kejadian dan tindakan yang harus dilakukan, bisa diminimalisir cepat.

"Sekarang kan pengasuhnya sudah ditetapkan menjadi tersangka. Berarti unsur pidananya memenuhi. Kan kasihan juga, apalagi orangtua meletakkan harapan besar ke daycare dalam mengasuh dan membimbing anaknya," terang politisi PKS ini lagi.

Agar kasus ini tidak terulang lagi di Kota Pekanbaru, DPRD meminta data semua daycare dan evaluasi izin yang dikantongi.

Termasuk juga evaluasi tenaga pengasuhnya, dan dipastikan dalam kondisi sehat mental dan psikologinya.

"Ini juga peringatan bagi daycare lainnya, agar tidak memperlakukan anak-anak yang dititipkan seenaknya. Para orangtua sudah mempercayakan, maka jaga kepercayaan itu. Jika tidak sanggup mengasuhnya, maka sampaikan langsung ke orangtuanya. Tidak perlu pakai kekerasan," sarannya lagi.

Lebih lanjut disampaikan, kesejahteraan para pengasuh di daycare harus juga diperhatikan.

Sehingga dirasa pantas antara pekerjaan dengan gaji yang diterima setiap bulannya.

"Ini menjadi PR kita bersama ke depannya. Mungkin saja kejadian ini, banyak faktor yang melatarbelakanginya," sebut politisi senior ini.

Aya Sopia (41), melaporkan dugaan kekerasan yang dialami anaknya di sebuah tempat penitipan anak atau day care, inisial E, di Kota Pekanbaru.

Dia melaporkan dugaan kekerasan terhadap anak kandungnya, F, yang dilakukan oleh 2 pengasuh di day care tersebut.

Terlapor dalam kasus ini, yakni wanita berinisial W dan D.

Laporan dilayangkan oleh Aya Sopia secara resmi ke Polresta Pekanbaru, pada 31 Mei 2024 lalu.

Polresta Pekanbaru sudah menetapkan status tersangka kepada pengasuhnya. (Tribunpekanbaru.com/Syafruddin Mirohi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved