Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Wawancara Eksklusif

Anggota Dewan Pakar Golkar Ridwan Hisjam Sesalkan Airlangga, Takut di Penjara Jangan jadi Ketua Umum

Anggota Dewan Pakar Golkar Ridwan Hisjam memuji ketangguhan Akbar Tanjung dan menyesalkan keputusan mundur Airlangga Hartarto dari Ketum Golkar

Editor: FebriHendra
istimewa
Anggota Dewan Pakar Golkar Ridwan Hisjam (kiri) diwawancarai Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di kantor Tribun Network, Jakarta, Senin (12/8/2024). 

FMP: Ya, apanya Pak Ridwan? Karena apa kecewa? 

RH: Dia tidak melaksanakan keputusan yang sangat bersejarah merubah Golkar di zaman Orde Baru menjadi Partai Golkar.

Di mana kita membuat paradigma baru. Namanya paradigma baru Partai Golkar. Nah, itu diputuskan tahun 1.999. Di zaman Ketua Umumnya Akbar Tanjung.

Saya waktu itu Ketua di Jawa Timur. Kita ini berdarah-darah di Jawa Timur. Melakukan perubahan itu.

Golkar ini sudah ada seharusnya. Bubar sudah. Bendera-bendera sampai Lawang, Surabaya. Tau bagaimana kantor saya dibakar. Tahun 2001. Di Jalan Ahmad Yani.

22 kantor dibakar juga di Kabupaten Kota di Jawa Timur dari 38. Jadi kita ini bukan ngomong nyawa yang kita inikan.

Makanya begitu saya lihat Golkar melenceng dari Paradigma Baru Golkar. Saya berdiri di depan. 

FMP: Cak Ridwan harus sampaikan dulu Paradigma Baru Golkar itu apa? 

RH: Jadi Paradigma Baru Golkar itu setelah kita selama sekian tahun dari Sekber Golkar tahun 1964. 20 Oktober waktu itu didirikan.

FMP: Itu zamannya siapa? 

RH: Bung Karno. Ide-nya Golkar itu ide-nya Bung Karno. Pendirinya itu adalah orang-orang pembantunya Bung Karno. Namanya satu Mas Isman, Komandan Tentara RI dan Pendiri Kosgoro habis itu Pak Gandhi, Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR).

Pembantunya juga. Satu lagi Suhardiman. Ada satu lagi yang selama ini tidak pernah tampil. Gakari. Mayor General Gatot Swagio. Angkatan Darat. Propamnya Angkatan Darat ini. Inilah Cikal Bakal Golkar Sekber. Nah, habis itu 1971 ikut pemilu kan.

Berubah menjadi golongan karya. Menang kita. Sampai 1997 menang. Reformasi. 1998. Pemilu lagi 1999. Kalau kita tidak melakukan perubahan. Mengikuti reformasi maka habis dibubarkan.

Waktu itu sudah dibubarkan. Saya jadi Ketua Golkar bukan karena saya hebat. Tentara-tentara mohon maaf. Tiarap semua. Saya aktivis mahasiswa 77-78 di ITS di Surabaya.

Akbar Tanjung bilang Wan Kau jadi Ketua Golkar. Kalau kau tidak jadi Ketua Golkar tidak bisa kerja saya. Saya ini Ketua Real Estate Jawa Timur di Surabaya. Waktu itu sampai terbangun perumahan banyak saya. Bayangkan saya pengusaha disuruh jadi Ketua Golkar.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved