Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Dokter di Semarang Tewas dalam Kos

Diduga Depresi, Dokter Aulia Tewas di Kost: Ternyata Ada 399 Mahasiswa PPDS Alami Depresi Berat

Angka-angka ini bukanlah jumlah yang sedikit untuk kasus kesehatan mental dalam satu jenjang pendidikan.

freepik
Illustrasi Depresi yang dialami dokter PPDS 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Aulia Risma Lestari yang merupakan Dokter di Semarang Tewas dalam Kos nya.

Mayatnya ditemukan di Lempongsari, Gajahmungkur, Kota Semarang pada Senin (12/8/2024).

Aulia diketahui mahasiswi program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestasi Universitas Diponegoro (Undip).

Di dalam kamar kos itu, ditemukan buku harian Aulia.

Dia menulis menjadi mahasiswi kedokteran yang cukup berat dan menulis tentang seniornya di tempat praktik.

Sementara itu, pihak kepolisian masih menyelidiki indikasi perundungan dalam kasus kematian Aulia.

Kompas.id dalam tajuk berjudul Kondisi Darurat dalam Pendidikan Dokter Spesialis yang dirilis pada 17 April 2024 menemukan kondisi mengerikan terkait hal tersebut.

Dari skrining terhadap 12.121 mahasiswa PPDS di 28 rumah sakit milik Kemenkes pada Maret 2024, sebanyak 22,4 persen mahasiswa mengalami gejala depresi.

Sebanyak 3,3 persen atau 399 orang di antaranya mengalami gejala depresi berat. 

Mereka mengaku lebih baik mengakhiri hidup atau ingin melukai diri.

Baca juga: Ternyata Bullying di Undip dan RSUP Dr Kariadi Sering Terjadi, Sosok Ini Bongkar Kelakuan Senior

Baca juga: Curhatan Dokter Aulia Sebelum Tewas di Kamar Kos: Singgung Senioritas di Undip dan RSUP Dr Kariadi

Angka-angka ini bukanlah jumlah yang sedikit untuk kasus kesehatan mental dalam satu jenjang pendidikan.

Tentu juga bukan sebuah kebetulan para mahasiswa tersebut sama-sama mengalami depresi.

Jika kita tengok ke belakang, kondisi para mahasiswa tersebut relevan dengan pemberitaan di media massa pada medio 2023.

Saat itu, sejumlah media memberitakan kasus perundungan yang dialami para mahasiswa PPDS, pelakunya terutama para senior di PPDS.

Terkait hal ini, Kemenkes juga membuka dua saluran pelaporan kasus perundungan melalui kanal di situs web Kemenkes dan nomor telepon (hotline).

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved