Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Dokter di Semarang Tewas dalam Kos

Sebelum Tewas, Dokter Aulia Risma Ingin Keluar dari PPDS, Tapi Terhalang Penalti Rp 500 juta

Sebelum ditemukan tewas di kos, ternyata Aulia Risma Lestari sangat ingin berhenti dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)  .

Editor: Muhammad Ridho
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Sebelum Tewas, Dokter Aulia Risma Ingin Keluar dari PPDS, Tapi Terhalang Penalti Rp 500 juta 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sebelum ditemukan tewas di kos, ternyata Aulia Risma Lestari sangat ingin berhenti dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)  .

Namun keinginan itu terhalang adanya biaya penalti atau denda sebesar Rp 500 juta .

Hal ini lantaran mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anastesi di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang sedang menjalani beasiswa pemerintah.

Hal ini terungkap dari buku catatan harian yang ditulis Aulia Risma Lestari .

Diketahui, almarhumah yang merupakan ASN di lingkungan Pemerintah Kota Tegal diduga mengakhiri hidup karena tidak kuat mendapatkan perundungan selama PPDS. 

Tetapi dugaan bunuh diri itu dibantah oleh pihak keluarga yang menyebut dokter Aulia meninggal dunia karena sakit.

Di tengah ramainya pemberitaan tersebut, beredar informasi keinginan dokter Aulia untuk keluar dari PPDS Anestesi Undip Semarang. 

Namun keinginan itu terhalang adanya biaya penalti atau denda sebesar Rp 500 juta lantaran PPDS yang sedang dijalani merupakan beasiswa dari pemerintah. 

 Isi Buku Harian dr.Aulia Risma Mahasiswi PPDS Undip Tewas di Kos Semarang: Aku Tidak Sanggup Lagi (IST)
Sekretaris Daerah Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono mengatakan, pihaknya tidak tahu terkait denda atau penalti dari beasiswa PPDS yang didapatkan oleh dokter Aulia. 

Beasiswa PPDS yang sedang dijalani almarhumah dari Kementerian Kesehatan RI. 

Anggarannya bersumber dari APBN, semua dibiayai negara mulai dari perkuliahan dan jika tidak salah mendapatkan uang saku.

"Itu beasiswa PPDS dari Kemenkes, bukan dari Pemkot Tegal. Terkait adanya denda atau penalti, saya tidak tahu," kata Agus saat dihubungi tribunjateng.com melalui saluran telepon, Senin (19/8/2024).

Agus mengatakan, ia sangat merasa kehilangan dokter Aulia yang merupakan salah satu tenaga medis di Pemkot Tegal.

Karena almarhumah diharapkan bisa mengisi kekurangan SDM di bidang spesialisasi anestesi. 

"Sebelum menempuh spesialisasi, dia selama di RSUD Kardinah, salah satu andalan kita. 

Dia dokter IGD yang baik, kinerjanya juga bagus. Dalam penugasan di bagian casemix juga oke," ungkap Agus yang juga pernah menjadi Direktur RSUD Kardinah Tegal. 

( Tribunpekanbaru.com )

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved