Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Lipsus Lapas di Riau Over Kapasitas

Hendri Terpaksa Gantung Kain Sarung untuk Tidur di Sel Tahanan Rutan Siak Riau

Penghuni Rutan Siak terpaksa tidur dengan cara menekukkan lutut, menahan pegal berhari-hari, berminggu-minggu bahkan bertahun-tahun. 

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Ariestia
Istimewa
Penghuni Rutan Siak terpaksa tidur dengan cara menekukkan lutut, menahan pegal berhari-hari, berminggu-minggu bahkan bertahun-tahun.  

Sebelum melanjutkan wawancara, Hendri dan rekan-rekannya memberikan kode, “rokok,” katanya sambil mendekatkan dua jarinya ke mulut. 

Tribunpekanbaru.com memberikan sebungkus rokok.

Mereka sangat bergembira, membagi isi rokok itu.

Tentu saja tidak semua kebagian.

Hendri dapat jatah sebatang. 

“Terimakasih Pak, kuenya tolong oper ke sini Pak,” ujar tahanan lainnya. 

Saat Tribunpekanbaru.com hendak mengambil kue di kursi tempat acara pemberian remisi umum, ada pihak yang melarang. 

“Nanti ada apa -apa, semacam sakit perut, kamu yang dituduh. Memberikan makanan langsung ke tahanan,” ujar seseorang, melarang. 

Hendri berkisah, rata-rata warga binaan di ruangan itu tidak bisa meluruskan pinggang dan menyelonjorkan kaki.

Mereka terpaksa tidur dengan cara menekukkan lutut, menahan pegal berhari-hari, berminggu-minggu bahkan bertahun-tahun. 

Aroma keringat menyeruak dari dalam ruangan itu ke depan jeruji besi.

Sebagian mereka membuka baju karena suhu udara di dalam ruangan sangat panas.

Di dalam ruangan terdapat 1 WC, dan penggunaannya harus mengantre sebanyak 60 orang. 

Tribunpekanbaru.com sempat mewawancara Hendri pada saat acara pemberian remisi untuk Narapidana di Rutan Siak dalam rangka HUT RI ke -79, 17 Agustus 2024. 

Tahanan di ruangan A3 ini tidak mendapatkan remisi umum.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved