Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Lipsus Lapas di Riau Over Kapasitas

Hendri Terpaksa Gantung Kain Sarung untuk Tidur di Sel Tahanan Rutan Siak Riau

Penghuni Rutan Siak terpaksa tidur dengan cara menekukkan lutut, menahan pegal berhari-hari, berminggu-minggu bahkan bertahun-tahun. 

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Ariestia
Istimewa
Penghuni Rutan Siak terpaksa tidur dengan cara menekukkan lutut, menahan pegal berhari-hari, berminggu-minggu bahkan bertahun-tahun.  

Mereka hanya menonton acara dari ruangan sempit itu.

Mereka duduk berdempetan, ada yang berdiri dan sebagian menggantung dengan kain sarung. 

Acara berlangsung pas di depan sel tahanan mereka.

Bupati Siak Alfedri dan Wakil Bupati Siak Husni Merza serta Kepala Rutan Kelas II B Siak Tonggo Buta-butar yang mengenakan Pakaian Dinas Upacara (PDU) lengkap dengan atributnya duduk di kursi VVIP.

Sedangkan kepala -kepala dinas mengenakan Pakaian Sipil Lengkap (PSL), jas dan peci lengkap pula dengan atributnya. Aroma parfum para pejabat menghiasi udara Rutan yang pengap.

Perwakilan 502 narapidana yang menerima remisi umum hari kemerdekaan ikut dihadirkan dalam acara itu.

Sebanyak 7 orang yang bebas hari itu mewakili narapidana lainnya menerima SK Menkumham tentang remisi umum yang diserahkan bupati dan kepala Rutan. 

Tribunpekanbaru.com berjalan ke depan ruangan tahanan A3.

Para tahanan yang bergantian ke bagian jeruji paling depan menyapa dan melambaikan tangan.

“Pak, bagi rokoknya,” sapa warga binaan ini sambil mendekatkan dua jarinya ke bibirnya.

“Jangan lupa kue-kue itu juga,” sumber suara dari bagian atas. 

Warga binaan tampak mengalami penderitaan yang kurang lebih sama.

Mereka senasib sepenanggungan di dalam sel tahanan itu. 

Mereka terpaksa tidur bergantian.

Ada yang malam dan ada yang jatah siang.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved