Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Mengoptimasi Sumur-sumur Tua Lewat AI Venus, Inovasi PHR Menggenjot Produksi Minyak di 2024

Dengan AI Venus, evaluasi yang dilakukan bertahun-tahun kini bisa dihasilkan dalam sepersekian detik dengan sekali ‘klik’.

|
Penulis: Theo Rizky | Editor: Theo Rizky
Tribunpekanbaru.com/Theo Rizky
Kepala Proyek Venus, Sr Petroleum Engineer PHR, Afrilia Elisa memperlihatkan minyak bumi dari sumur minyak tua berusia 70 tahun yang merupakan hasil evaluasi AI Venus di Lapangan Minas, Kabupaten Siak, Kamis (8/8/2024) 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pertamina Hulu Rokan (PHR) memasuki era baru di industri perminyakan.

Lewat electronic Minas Advance Reactivation Strategy (e-MARS) 2.0 yang dinamakan Vast Enhancement and Upgrades (Venus), PHR menjawab tantangan bisnis Pertamina untuk menuju perusahaan energi nasional kelas dunia di sisi peningkatan produksi.

Terbukti, sejak Venus diterapkan pada awal 2024, penurunan produksi alamiah sumur-sumur di lapangan minyak Minas bisa ditahan, dari rata-rata 11 persen per tahun menjadi 6 persen.

Selain itu, tiap sumur juga mengalami peningkatan hasil dua kali lipat diiringi dengan meningkatnya rasio kesuksesan dari 44 persen menjadi 78 persen.

Yang paling fenomenal, Venus bisa mempercepat proses evaluasi 10 ribu kali lebih cepat dibanding metode lama, analisa yang dilakukan bertahun-tahun kini bisa dihasilkan dalam sepersekian detik dengan sekali ‘klik’.

Hal ini disampaikan Kepala Proyek Venus, Sr Petroleum Engineer PHR, Afrilia Elisa kepada Tribunpekanbaru.com di Minas, Kabupaten Siak, Kamis (8/8/2024) lalu.

Dipaparkannya, inovasi teknologi terbaru Venus e-MARS 2.0 merupakan proyek lanjutan dari e-MARS.

Sebuah pengembangan hasil kolaborasi inisiatif para perwira PHR dengan nilai investasi nol rupiah, namun berhasil memberikan nilai tambah sebesar Rp 200 miliar dari evaluasi 150 sumur lama, tanpa perlu mengebor sumur baru. 

“Dengan adanya Venus e-MARS 2.0, proses evaluasi yang sebelumnya dilakukan secara manual ditransformasi berbasis Advance Reservoir Management (RM) dan Artificial Intelegence (AI), e-MARS saat itu hanya pada sumur yang terbatas, sumur-sumur yang mati, tapi Venus sudah dikembangkan untuk semua sumur, termasuk sumur aktif. Rekomendasinya lebih baik dengan penghitungan yang sudah ditingkatkan,” kata wanita yang akrab disapa Lisa tersebut.

Dilanjutkannya, Venus menjadi aplikasi evaluasi bawah tanah berbasis Advance RM dan AI pertama di Indonesia, bahkan di dunia.

Inovasi ini merupakan gabungan antara kepintaran manusia dari ahli geologi maupun perminyakan yang ditransfer ke mesin, agar bisa melakukan pekerjaan secara  cepat dan konsisten.

Dijelaskan Lisa, pengembangan Venus berangkat dari sejumlah permasalahan pada program kerja optimasi, seperti hasil minyak yang rendah dengan tingkat kesuksesan yang juga rendah.

Belum lagi proses evaluasinya memakan waktu lama dan tidak konsisten, melibatkan banyak sumber daya ditambah dengan jumlah sumur yang masif serta data yang kompleks.

“Untuk wilayah kerja (WK) Rokan ada 6 ribu sumur aktif, kalau di Minas sekitar 1.500 sumur aktif untuk direview, datanya itu banyak dan kompleks. Ternyata setelah dievaluasi, permasalahannya belum ada metode evaluasi yang inovatif dan komprehensif, semuanya dilakukan manual dan individual review,” tutur Lisa.

Kini, proses perumusan evaluasi secara manual sudah ditransfer dan diotomasi menggunakan AI agar memiliki langkah yang lebih ringkas.

Pada prinsipnya, algoritma Venus memilah dan mengevaluasi sumur minyak secara menyeluruh dan serentak dengan bantuan kecerdasan buatan, sehingga prosesnya menjadi jauh lebih baik, lebih cepat, efektif dan efisian.

Mulai dari tahap preparasi kompilasi data, tahap evaluasi sampai tahap eksekusi yang menghasilkan proposal program kerja, ditampilkan dalam bentuk website yang realtime dan terpadu.

Seluruh informasi mudah diakses dan bisa diulas oleh semua pihak yang berkepentingan.

Tujuannya adalah untuk memudahkan proses evaluasi secara konsisten, sehingga bisa menghasilkan prioritas eksekusi tepat untuk mendukung peningkatan produksi.

“Sekarang dalam satu klik sudah langsung ada hasil rekomendasinya, kalau kemarin (sebelum Venus, red) kita coba hitung mereview satu minggu, kita cuma dapat empat sumur. Di Minas itu ada 1.500 sumur, kalau kita hitung secara manual, butuh sekitar enam tahunan untuk bisa mereview semuanya. Tapi dibantu dengan kecepatan mesin AI Venus ini, 1.500 sumur sudah ada rekomendasinya semua,” jelas Lisa lagi.

Selanjutnya, tim tinggal memilih sumur mana yang paling menguntungkan dengan kualitas yang paling baik dan paling mudah dikerjakan.

Karena itu, AI Venus sangat bagus diterapkan di lapangan yang besar dengan sumur minyak yang banyak, semakin banyak justru semakin bagus karena datanya akan semakin kaya.

Seluruh data akan diterapkan ke dalam algoritma untuk mendapatkan lokasi yang sudah dipetakan, lalu dievaluasi secara reservoir management.

Bukan hanya lokasi, logika AI Venus bisa mengetahui profil batuan di dalam tanah dari sumur minyak yang sudah beroperasi selama 80 tahun lebih, apakah mengandung minyak atau tidak, sesuai dengan data yang sudah diinput oleh ahli geologi dan perminyakan.

Kemampuan Venus juga bisa memperkirakan batas antara air dan minyak, termasuk estimasi informasi produksi sehingga bisa merekomendasikan sumur terbaik yang perlu dieksekusi secepatnya.

“Tampilan Venus berupa website di intranet Pertamina, platform terpadu yang terintergrasi, mudah diakses dan dilengkapi berbagai fitur yang membantu indentifikasi untuk evaluasi dan bisa diakses semua, tidak eklusif, bisa diakses bagi semua petroleum engineering maupun geologis sebagai user,” tuturnya.

Ditambahkan Lisa, inovasi venus saat ini sudah diterapkan di semua sumur lapangan Minas dan dalam proses pengembangan di semua sumur lapangan WK Rokan, namun potensi penggunaannya bisa dilakukan pada semua lingkungan Pertamina maupun untuk kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di indonesia maupun luar negeri.

Menurutnya, hingga akhir 2024, Venus bisa membantu mengevaluasi hingga 300 sumur dari total 1.500 sumur minyak di Minas dengan proyeksi nilai tambah sebesar Rp 450 miliar.

“Kita sudah presentasi di KKKS lainnya yang difasilitasi oleh SKK Migas untuk bisa sharing knowledge mengenai inovasi yang dilakukan, supaya menjadi row model bagi KKKS lain agar bisa berinovasi dan berkontribusi untuk negeri,” pungkas Elisa.

Terpisah, EVP Upstream Business PHR, Andre Wijanarko mengatakan bahwa meskipun sumur-sumur tua lapangan Minas telah berumur lebih dari 80 tahun, namun inovasi yang diinisiasi para perwira PHR berhasil membuktikan bahwa teknologi dan cara berpikir baru dapat mengungkap cadangan lapangan tua untuk menaikkan produksi.

Pendekatan digitalisasi dibarengi teknologi yang mumpuni dinilai sangat berkontribusi dalam upaya meningkatkan operasi.

"Manajemen PHR mendukung upaya para perwira terutama generasi millenials, untuk terus berpikir kreatif dan berinovasi guna menciptakan terobosan terbaru untuk meningkatkan dan optimalisasi produksi serta efisiensi biaya sesuai dengan karakteristik lapangan masing-masing," ujar Andre.

Berhasil Sabet Penghargaan Khusus

Atas kecanggihan aplikasi Venus, PHR berhasil meraih penghargaan kategori khusus atau Honorable Mention dalam kompetisi Digital Hackathon SKK Migas 2024 pada Bulan Juni lalu.

Teknologi Venus yang merupakan generasi kedua dari e-MARS berhasil mengaktifkan kembali ratusan sumur non produktif sejak alih kelola di WK Rokan.

Atas pencapaian itu, VP Operation and Maintenance PHR I Gede Putu Ambara Guna mengapresiasi inovasi yang dilahirkan para pekerja PHR tersebut.

"Solusi inovatif yang dihadirkan oleh PHR dinilai dewan juri sebagai solusi yang paling kreatif, inovatif, dan memiliki potensi dampak yang signifikan terhadap industri hulu migas," ujarnya.

Pendekatan digitalisasi dan teknologi transformasi digital memperkuat posisi PHR sebagai salah satu perusahaan migas yang unggul dalam teknologi permukaan maupun di bawah permukaan.

Kerena itu disampaikan I Gede Putu, PHR akan terus mendorong pekerja untuk terus berinovasi di WK Rokan sebagai bagian dalam mendukung upaya ketahanan energi nasional.

Sebagaimana diketahui, Kompetisi Digital Hackathon SKK Migas 2024 adalah sebuah upaya SKK Migas untuk mendorong transformasi digital pada sektor industri hulu migas.

Kompetisi tersebut diikuti 36 tim dari berbagai KKKS dibawah naungan SKK Migas.

Peserta ditantang untuk mengembangkan solusi inovatif yang memanfaatkan artificial intelligence dan machine learning untuk mengatasi berbagai masalah dalam operasi hulu migas.

AI Venus pun akhirnya dinilai menjadi satu-satunya terobosan inovasi terkini yang berkontribusi besar terhadap negara dalam peningkatan produksi minyak bumi.

( Tribunpekanbaru.com/Theo Rizky )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved