Jasad Terkubur di Pariaman

Polisi Tak Percaya Begitu Saja Pengakuan In Dragon alias IS Pembunuh Nia, Orang Dekat IS Diperiksa

In Dragon takkan tenang . Polisi terus menggali pengakunnya yang telah membunuh dan memperkosa Nia Kurnia Sari . Orang dekatnya diperiksa

Editor: Budi Rahmat
tiktok/katasumbar
Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono mengungkapkan temuan barang aneh milik pembunuh gadis penjual gorengan, Indra Septiarman, ada plastik dengan batu-batuan. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Meski sduah mengaku memperkosa dan membunuhn , namun polisi tak percaya begitu saja atas aksi yang dilakukan oleh In Dragon alias IS .

Pemeriksaan terus dilakukan polisi untuk mengungkap lebih detil dan pasti terkait dengan pembunuhan gadis penjual gorengan Nia Kurnia sari di Kayu Tanam , Padang Pariaman .

Dan tersangka IS yang kini telah mendekam di penjara secara maraton terus dilakukan pemeriksaan .

Baca juga: Sifat Asli Indra Pembunuh Nia Penjual Gorengan Dibongkar Sang Tante: Sering Curhat

Tak hanya IS , polisi juga memeriksa sejumlah nama yang merupakan orang dekat korban dan juga tersangka serta warga 

Ini bukti nyata jika polisi tak percaya begitu saja pengakuan IS atas apa yang telah ia lakukan hingga membuat geger warga di Padang Pariaman .

Ya , pihak kepolisian sebelumnya sudah memastikan bahwa motif tersangka kasus gadis penjual gorengan adalah pemerkosaan.

Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan pihaknya sudah jelas motif utama IS adalah pemerkosaan.

"Motif utama sesuai keterangan tersangka dan keterangan saksi yang kami peroleh adalah pemerkosaan," ujarnya.

Sejauh ini, untuk proses penyidikan pihaknya sudah memeriksa sebanyak 20 orang saksi, sejak awal kejadian.

Saksi itu terdiri dari keluarga korban, keluarga tersangka dan orang-orang yang melihat dan mendengar peristiwa tersebut.

Setelah memastikan motif pelaku, Ahmad Faisol Amir menyebut saat ini pihaknya sedang mendalami apakah ada indikasi pembunuhan berencana dalam kasus ini.

Baca juga: Cara Indra Bertahan selama Pelarian Usai Membunuh Nia Penjual Gorengan, Polisi Dalami Bantuan

Inilah yang akan dikejar polisi untuk memastikan omongan IS setelah ia berhasil ditangkap dalam usaha buron selama 10 hari

"Proses penyidikan terus kami lakukan, semua informasi terbaru akan kami berikan pada masyarakat," tuturnya.

Perangai asli serta keseharian pelaku pembunuhan gadis penjual gorengan, Indra Septiarman dibeberkan keluarga. Ternyata pelaku punya sosok yang ditakuti hingga sempat mengucap janji tidak akan berbuat kejahatan lagi.
Perangai asli serta keseharian pelaku pembunuhan gadis penjual gorengan, Indra Septiarman dibeberkan keluarga. Ternyata pelaku punya sosok yang ditakuti hingga sempat mengucap janji tidak akan berbuat kejahatan lagi. (kolase Youtube)

IS Curi Cangkul Warga lalu Dibuang Jauh

Tersangka pembunuhan gadis penjual gorengan di Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat IS mengunakan cangkul yang didapat dari pondok kosong untuk mengubur jasad Nia Kurnia Sari

Cangkul itu, menurut Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir, didapat IS setelah menyeret korban ke lokasi yang akan digunakan untuk memakamkan korban.

"Jadi cangkul ini tidak tersangka persiapkan, tapi ia cari di pondok-pondok dekat lokasi hendak ingin mengubur korban," ujar Kapolres, Senin (23/9/2024).

Cangkul tersebut digunakan IS menggali dan menutup lubang untuk menguburkan jenazah korban.

Baca juga: Ini Plastik tapi Ujungnya Kok Lucu Kapolda Sumbar Soroti Barang Bukti dalam Kasus Pembunuhan Nia

Setelah menggunakan cangkul itu, IS membawanya pulang dan membuangnya berjarak 400 meter dari lokasi penguburan.

Pihak kepolisian kembali menemukan dua barang bukti baru dalam pengembangan kasus gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Senin (23/9/2024).

Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir, mengatakan, dua barang bukti baru itu antara lain, pacul yang digunakan oleh tersangka dan celana yang digunakan korban saat hari kejadian.

"Kedua barang bukti ini kami amankan, kemarin (Minggu). Sesuai dengan keterangan yang diberikan tersangka," ujarnya.

Kapolres menyebut, barang bukti pacul diamankan pihaknya berjarak 400 meter dari lokasi tersangka menguburkan korban tanpa busana.

Cangkul tersebut, menurut keterangan tersangka ia gunakan untuk menggali lubang sebelum memakamkan tersangka.

"Cangkul ini kata tersangka ia dapati di sebuah pondok kosong sebelum memakamkan korban," ujarnya.

Sehabis digunakan, cangkul tersebut dibuang oleh tersangka saat sedang dalam perjalanan pulang ke rumah.

Polresta Pariaman tunjukkan barang bukti celana Nia Kurnia sari yang dibuang In Dragon alias IS
Polresta Pariaman tunjukkan barang bukti celana Nia Kurnia sari yang dibuang In Dragon alias IS (tangkap layar Tribun Padang)

IS Juga Buang Celana Korban Jauh Lagi

Selain cangkul, pihak kepolisian menemukan celana korban sebagai barang bukti baru pendukung proses penyidikan kasus pemerkosaan dan pembunuhan gadis penjual gorengan di Padang Pariaman.

Celana korban ditemukan berjarak 1,5 kilometer dari lokasi korban dikuburkan tersangka.

"Posisi celana tersebut tersangkut di pohon di aliran sungai," ujar ini kata Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, Senin (23/9/2024).

Sungai tersebut terletak di dekat lokasi pemakaman korban.

Berdasarkan keterangan pelaku, celana tersebut ia hanyutkan.

Melalui penemuan barang bukti baru ini, menurut AKBP Ahmad Faisol Amir bisa membantu pihaknya untuk mengungkap kasus ini.

"Kami masih terus melakukan penyidikan, kami akan memperdalam semua informasi yang kami dapat untuk memperjelas kasus ini," tuturnya.

Kakak dan ibu gadis penjual gorengan, Nia Kurnia Sari (18) memberikan respons setelah pelaku pembunuh adiknya berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.

Baca juga: Indra Septiarman Sebut Sosok S dalam Kasus Pembunuhan Nia: S Orang Jawa Pak

"Kami dari pihak keluarga ingin pelaku dihukum mati atau dihukum seberat-beratnya," kata Kakak Nia, Rini. 

Rini mengaku belum sempat melihat pelaku IS saat diamankan, namun ia sangat ingin bertemu langsung dengan pelaku.

"Saya mau mencekik dan menampar wajahnya," ujarnya. 

Ia sempat datang ke Kantor Polres Padang Pariaman, tetapi tidak dapat bertemu dengan pelaku karena sudah berada di dalam mobil.

Setelah pelaku diamankan, Rini meragukan hanya ada satu pelaku dan mencurigai adanya pelaku lain yang terlibat.

"Mungkin penangkapan pelaku yang sudah dilakukan bisa membuat Nia tenang, tetapi masih ada tiga pelaku lainnya yang diduga terlibat," katanya.

Ibu Nia, Eli Marlina, juga merasa bersyukur karena pelaku yang diduga menghilangkan nyawa anaknya telah diamankan. 

"Hukumlah seberat-beratnya, kalau bisa dihukum mati. Harapannya kalau dapat ditembak mati," harap Eli.

Sebagai orang tua, Eli juga menduga pelaku lebih dari satu orang. (*)

( Tribunpekanbaru.com )

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved