Kematian Siswa SMP di Deli Serdang

Update RSS Siswa SMP di Deli Serdang Tewas usai Squat Jump 100 x, Polisi Beberkan Fakta Baru

Ternyata ada riwayat penyakit dari RSS yang baru diketahui . Siswa SMP ini teeaas usai Squat Jump 100 kali . Polisi beberkan fakta baru

Editor: Budi Rahmat
Kolase gambar Pexels dan Tribunnews.com
Bocah 13 tahun tews usai dihukum squat jump 100 kali oleh gurunya gegara tak kerjakan PR. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Wajar saja Rindu Syahputra Sinaga (14) ngos-ngosan hingga akhirnya meninggal dunia setelah ia diduga dihukum harus melakukan squat jump sebanyak 100 kali .

Korban yang masih belia itu memang sejatinya juga tidak harusnya diberikan hukuman yang lumayan berat itu .

Apalagi untuk melakukan aktifitas squat jump dengan jumlah yang banyak , membutuhkan kondisi stamina dan kesiapan yang matang .

Baca juga: FAKTA Baru Siswa SMP Tewas usai Dihukum 100 KalI Squat Jump: Korban dan Guru Ternyata Tetangga

Namun , saat itu korban justru dalam kondisi yang diduga sakit .

Ya , Rindu Syahputra Sinaga ternyata didiagnosa sakit tipus . Dengan demikian kondisi korban memang tidak memungkinkan untuk melakukan aktifitas yang berat.

Ya , polisi mengungkapkan bahwa Rindu Syahputra Sinaga (14), siswa yang meninggal dunia diduga setelah dihukum squat jump 100 kali, sebelumnya menderita penyakit tipus.

Hal ini terungkap dari resume medis yang diterbitkan oleh dokter di Rumah Sakit Umum (RSU) Sembiring.

"Dari dokter rumah sakit mengatakan dia (Rindu) tipus makanya sampai akhirnya meninggal," kata Kepala Polresta Deli Serdang Kombes Raphael Sandhy Cahya Priambodo saat diwawancarai di Desa Negara Beringin, Deli Serdang, pada Selasa (1/10/2024).

Meski demikian, Raphael menambahkan bahwa riwayat medis dari rumah sakit tersebut masih dalam bentuk visum luar.

Oleh karena itu, pihaknya memutuskan untuk melakukan ekshumasi guna melaksanakan otopsi.

Yuliana Padang, ibu dari Rindu Syahputra Sinaga (14) siswa sekolah menengah pertama (SMP) di SMP Negeri I STM Hilir, Kabupaten Deliserdang tewas diduga usai disuruh Squat jump sebanyak 100 kali oleh gurunya, Jumat (27/9/2024).
Yuliana Padang, ibu dari Rindu Syahputra Sinaga (14) siswa sekolah menengah pertama (SMP) di SMP Negeri I STM Hilir, Kabupaten Deliserdang tewas diduga usai disuruh Squat jump sebanyak 100 kali oleh gurunya, Jumat (27/9/2024). (TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO)

"Langkah otopsi ini juga untuk mengetahui betul atau tidak keterangan dari dokter dan juga biar kita tahu penyebab kematian Rindu," ucapnya.

Selain itu, pihak kepolisian telah memanggil Selly Winda Hutapea, guru yang menghukum Rindu dengan squat jump, untuk dimintai keterangan.

Hingga saat ini, sudah ada sembilan saksi yang diperiksa untuk mengungkap penyebab kematian Rindu, termasuk pihak sekolah, keluarga korban, dan lainnya.

Baca juga: Kenapa Bisa Jadi Begini, Guru yang Beri Hukuman Squat Jump Alami Syok Atas Kematian Siswanya

Sebelumnya, Rindu dihukum squat jump bersama lima siswa lainnya di SMP Negeri 1 STM Hilir pada Kamis (19/9/2024).

Meski Rindu masih masuk sekolah keesokan harinya, ia mulai tidak masuk sekolah sejak Sabtu (21/9/2024) karena mengalami sakit di bagian paha kaki disertai demam.

Pada Senin (23/9/2024), Rindu dibawa berobat ke Puskesmas Telun Kenas, dan malam harinya dipindahkan ke Bidan Hera di Desa Limau Mungkur.

Pada Rabu (25/9/2024), Rindu dirujuk ke Klinik Pratama Mayen di Desa Limau Mungkur, sebelum akhirnya dirujuk ke RSU Sembiring, di mana ia meninggal dunia keesokan paginya.

Ekshumasi Korban untuk Kepastian

Polresta Deli Serdang sedang melakukan penyelidikan untuk mengusut penyebab kematian Rindu Syahputra Sinaga (14), siswa yang meninggal setelah dihukum squat jump.

Kapolresta Deli Serdang Kombes Raphael Sandhy Cahya Priambodo mengungkapkan, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi dan melakukan ekshumasi terhadap jenazah Rindu.

Baca juga: UPDATE Siswa SMP di Deli Serdang Tewas Dihukum Squat Jump: Makam Rindu Sinaga Dibongkar

"Hari ini kami melakukan ekshumasi untuk menjawab pertanyaan dan hal yang terjadi selama ini," kata Raphael saat diwawancarai di Desa Negara Beringin, Kabupaten Deli Serdang, pada Selasa (1/10/2024).

Dia menjelaskan bahwa hasil ekshumasi akan disampaikan oleh dokter forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Medan.

"Untuk saksi, kami sudah memeriksa 9 saksi," ucapnya.

Para saksi tersebut terdiri dari teman-teman Rindu, pihak sekolah, keluarga Rindu, dan lainnya.

Rindu Syahputra Sinaga, 14 tahun, siswa SMP Negeri I STM Hilir, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, meninggal dunia setelah diduga dihukum squat jump oleh gurunya bernama Selli Winda Hutapea.
Rindu Syahputra Sinaga, 14 tahun, siswa SMP Negeri I STM Hilir, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, meninggal dunia setelah diduga dihukum squat jump oleh gurunya bernama Selli Winda Hutapea. (TRIBUN MEDAN/Facebook Selli Winda))

Ke depan, pihaknya juga berencana memeriksa guru yang menghukum Rindu melakukan squat jump sebanyak 100 kali, yakni Selli Winda Hutapea.

"Kemarin guru tersebut sudah kami panggil, tetapi belum kami masukkan dalam pemeriksaan," tambahnya.

Baca juga: Besok Polisi Bongkar Makam Siswa SMP yang Tewas Usai Dihukum Squat Jump 100 Kali oleh Guru

Sebelumnya, Rindu dihukum squat jump oleh Selli karena tidak mengerjakan tugas pada Kamis (19/9/2024) di SMP Negeri 1 STM Hilir.

Setelah dihukum, Rindu mengaku mengalami sakit di kedua kakinya, bahkan salah satu pahanya mengalami pembengkakan.

Rindu sempat tidak masuk sekolah mulai Sabtu (21/9/2024) hingga Rabu (25/9/2024).

Akhirnya, Rindu dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Sembiring pada Kamis (26/9/2024).

Kasus ini memang jadi perhatian banyak orang . Apalagi dnegan kematian korban yang dinilai karena terlalu diporsir .

Jelas, akan ada konsekwensi pada tubuh yang dipaksa melakukan hal yang diluar batas kemampuan . (*)

( Tribunpekanbaru.com )

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved