Ciliandra Ternyata Sudah Jadi Perusahaan Asing, Ini Kata DLH Kampar Soal Izin Lingkungan

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Pemerintah Kabupaten Kampar kembali menggelar rapat evaluasi PT. Ciliandra Perkasa, Rabu (9/10/2024).

Rapat ini lanjutan pengumpulan data evaluasi terhadap perusahaan. 

Rapat dipimpin oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kampar, Mahadi di Kantor Bupati.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunpekanbaru.com, dalam rapat itu terungkap bahwa perusahaan sudah menjadi milik asing. 

Perusahaan kelapa sawit di bawah naungan First Resource yang berkedudukan di Singapura itu telah termasuk Penanaman Modal Asing (PMA).

Sehingga sejumlah perizinannya berubah. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kampar, Yuricho Efril membenarkan bisnis perusahaan tersebut telah berubah menjadi PMA.

Ia mengakui sejumlah perizinan lingkungannya juga berubah. 

Baca juga: Dari HGU Hingga Pajak, Ini Masalah Ciliandra yang Diungkap OPD saat Rapat dengan Pj Bupati Kampar

Baca juga: Sengkarut Kebun Sawit untuk Warga Siabu di Kampar Bentukan PT Ciliandra

Baca juga: Pj Bupati Kampar Makin Kesal Usai Tinjau Lokasi Pekerja Tabrak Portal Ciliandra : Selalu Masalah

"Iya, karena perusahaan sudah menjadi PMA. Jadi dokumen lingkungannya menjadi kewenangan KLHK (Kementerian Lingkingan Hidup dan Kehutanan)," katanya kepada Tribunpekanbaru.com saat dikonfirmasi usai rapat itu, Rabu siang.

Ia mengatakan, hal ini sudah dikemukakan dalam rapat.

Ia mengungkap, pihaknya belum menerima legalitas dokumen perizinan lingkungan Ciliandra setelah beralih menjadi PMA.

Rapat tersebut diikuti sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Evaluasi dilakukan menyusul seorang pekerja Ciliandra tewas setelah menabrak portal yang dipasang perusahaan itu sendiri di jalan umum milik Pemkab Kampar di Desa Siabu Kecamatan Salo, Selasa (22/9/2024) lalu.

(Tribunpekanbaru.com/Fernando Sihombing)