Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Siswa Keracunan Jajanan Sekolah

Penampakan Kemasan Jajanan yang Diduga Penyebab Keracunan Siswa SD di Kampar Riau Beredar di Medsos

Penampakan kemasan jajanan yang diduga menjadi penyebab siswa SD di Kampar keracunan beredar di media sosial. Kemasan berwarna merah dan putih

Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Sesri
Istimewa
Kemasan jajanan yang diduga makanan penyebab sembilan siswa SD Negeri 002 Terpadu Kuok beredar di media sosial. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Kemasan jajanan yang diduga makanan penyebab sembilan siswa SD Negeri 002 Terpadu Kuok beredar di media sosial. 

Sembilan siswa itu diduga mengalami keracunan makanan pada Rabu (30/10/2024). Mereka tiba-tiba menunjukkan gejala keracunan saat jam belajar Rabu pagi. 

Mereka pusing, mual, muntah-muntah sampai sesak nafas. Sehingga harus dilarikan ke Puskesmas Kuok. 

Kemasan yang dilihat Tribunpekanbaru.com, Kamis (31/10/2024), terbuat dari bahan plastik. Berwarna kombinasi merah dan putih.

Salah satu kemasan menunjukkan tanggal produksi pada 26 Juni 2024.

Tanggal kedaluwarsa pada 26 Mei 2025.

Kemasan ini dibenarkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kampar, Haryanto ketika dikonfirmasi, Kamis pagi.

Baca juga: 9 Siswa SD di Kampar Muntah-Muntah dan Sesak Nafas, Diduga Keracunan Makanan dari Jajanan

"Benar. Kami lagi cek," katanya. Ia mengatakan, sampel sisa jajanan yang dikonsumsi telah dikirim ke Laboratorium Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Pekanbaru.

Polisi dan Dinkes Kampar Selidiki Keracunan Makanan Siswa SD

Kepolisian Sektor (Polsek) Bangkinang Barat belum mengambil kesimpulan terkait dugaan keracunan makanan yang dialami sembilan siswa SD Negeri 002 Terpadu Kuok.

Kepala Polsek Bangkinang Barat, Iptu. Rian Onel menyatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan. "Sejumlah barang sudah bukti diamankan," katanya, Kamis (31/10/2024).

Ia mengatakan, Puskesmas Kuok telah membawa sampel sisa makanan yang dikonsumsi siswa itu ke Dinas Kesehatan Kampar. Selanjurnya akan diperiksa di Laboratorium. 

Sebelumnya, ia menyebutkan keterangan yang diperoleh dari Kepala Sekolah, Nur Afrida. Makanan itu tidak diperoleh di lingkungan sekolah. 

Ia mengatakan, ada siswa Kelas III yang membawa makanan dari rumah. Makanan berupa jajanan itu dibeli saat di Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA). 

"Informasinya dibeli sewaktu sekolah MDA. Lalu dijual kembali ke teman-teman sekelasnya seharga Rp1.000," ungkapnya. 

( Tribunpekanbaru.com / Fernando Sihombing)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved