Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

VIRAL Emak-Emak Bangun Penjara di Dalam Rumah: Kurung Anak yang Candu Narkoba dan Judi Online

Saraphee memasang jeruji besi di sekeliling kamar anaknya yang berusia 42 tahun di rumah mereka Distrik Nang Rong

Pixabay
38 tahun dipenjara israel , Warga Palestina ini akhirnya meninggal dunia 

Atas kondisi tersebut, dia mengirim putranya ke rehabilitasi. Sang putra kini telah menjalani rehabilitasi di lebih dari 10 pusat rehabilitasi, termasuk rumah sakit, markas tentara, dan kuil. Namun, putranya selalu kembali memakai narkoba.

Saraphee mengaku tidak dapat mengendalikan putranya lagi. Padahal, putranya kembali ke rumah usai menjalani rehabilitasi pada 6 November 2024.

Takut putranya berulah kembali, Saraphee pun memerintahkan sebuah perusahaan konstruksi untuk membangun sel di dalam rumahnya.

"Saya ingin dia di sana karena aman untuknya, juga aman untuk saya dan warga desa lainnya di lingkungan itu," kata dia, dilansir dari Pattaya Mail, Jumat (8/11/2024).

"Saya hanya ingin dia pulih. Saya akan memberinya makan dan membiarkannya tidur, itu saja," tambah Saraphee.

Bentuk penjara di rumah

Saraphee lalu menginvestasikan 12.000 baht (Rp 5,4 juta) untuk membangun kamar tidur dengan jeruji besi bagi putranya. Dia menekankan bahwa kamar tersebut memiliki fasilitas lengkap.

"Kamar dengan jeruji besi dilengkapi dengan fasilitas penting, seperti tempat tidur, kamar mandi, dan WiFi," tutur dia.

Saraphee merancang lubang kecil tempat dia mengantarkan makanan dan minuman kepada putranya. Dia pun memasang kamera CCTV untuk memantau perilakunya sepanjang waktu.

"Saya yakin langkah ini akan melindungi saya dan tetangga saya dari perilaku agresifnya," lanjutnya.

Pada usia lanjut, perempuan itu hanya tinggal bersama putranya sejak sang suami meninggal dunia.

Menurutnya, salah satu penyebab kematian suaminya akibat stres dan depresi terhadap sang putra yang kecanduan.

Atas situasi yang dialaminya, Saraphee mendesak pemerintah menangani masalah narkoba dengan serius dan memberantas narkoba serta perjudian dari negara tersebut.

Dia yakin banyak keluarga lain di Thailand menghadapi masalah serupa dan tidak memiliki solusi yang efektif.

Dianggap ilegal

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved