Polisi Tembak Polisi

LEBIH DEKAT dengan Solok Selatan, Punya Tambang Emas nan Luas: Picu Longsor dan Polisi Tembak Polisi

Suara letusan senjata api tersebut membuat sejumlah personil Polres Solok Selatan berhamburan ke luar ke arah parkir kendaraan

IST
Solok Selatan, surganya penambang illegal: Picu longsor hingga peristiwa polisi tembak polisi. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Peristiwa Polisi Tembak Polisi di Polres Solok Selatan menjadi sorotan publik.

Jumat dini hari sekira pukul 00.43 WIB, di kantor itu Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar ditembak Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar

Dari laporan kronologis yang diterima Tribun, peristiwa tersebut diduga dipicu oleh penangkapan terhadap pelaku galian C tambang ilegal oleh Sat Reskrim Polres Solok Selatan.

Saat penangkapan di lokasi kejadian Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil kemudian membawa pelaku ke Mapolres Solok Selatan.

Saat dilakukan pemeriksaan terhadap pelaku, AKP Dadang Iskandar kemudian mendatangi AKP Ryanto. Tidak lama kemudian terdengar suara letusan senjata api. 

Suara letusan senjata api tersebut membuat sejumlah personil Polres Solok Selatan berhamburan ke luar ke arah parkir kendaraan bermotor dan ditemukan AKP Ryanto tergeletak bersimbah darah.

Anggota Polres Solok Selatan sempat membawa Ulil ke Puskesmas Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan namun nyawanya tidak tertolong.

Pangkal masalah polisi menembak sesama polisi tersebut diduga lantaran kasus tambang ilegal.

Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso, menduga AKP Dadang Iskandar melindungi aktivitas tambang ilegal.

Diketahui Solok Selatan merupakan surga pertambangan.

Bahkan, harta karun tersembunyi di daerah Solok Selatan seluas 28.840 hektar menjadi incaran negara lain.

Baca juga: UPDATE Kisruh Donasi Rp 1,3 Miliar: Pengacara Donatur Klaim Pratiwi dan Agus Salim Sudah Berdamai

Baca juga: Hartanya Setengah Miliar, Segini Gaji AKP Dadang Iskandar yang Tembak AKP Ryanto

Karena itu Solok Selatan dijuluki 'Bukit Emas' karena kekayaan alamnya yang melimpah, terutama dalam bentuk emas yang hampir selalu ditemukan di setiap bukit di wilayah Solok Selatan.

Sejarah mencatat bahwa aktivitas penambangan emas pertama kali dimulai oleh pemerintahan Belanda di wilayah ini.

Harta karun yang tersebar luas di Solok Selatan menjadi sasaran ambisi bagi para pemburu harta, baik dari tingkat lokal maupun internasional, termasuk dari China dan bahkan dari luar Sumatera Barat.

Lokasi tambang emas ternama di Solok Selatan berada di kawasan Jorong Jujutan Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Solok Selatan, Sumatera Barat.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved