Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pilkada Jateng 2024

Pilkada Jateng 2024 dan Ambruknya Kandang Banteng: Ketokohan Jokowi dan Rapuhnya PDIP

Fenomena ini, menurutnya, memberikan pesan politik kuat bagi simpul-simpul kekuatan politik, termasuk juga para donor logistik,

TribunBanyumas.com - Instagram/ahmadluthfi_official
Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) ikut kampanye calon gubernur-wakil gubernur Jawa Tengah nomor 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (16/11/2024). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Paslon nomor urut 1 pada Pilkada Jateng 2024, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi diprediksi akan kalah.

Hal ini berdasarkan sejumlah hasil quick count berbagai lembaga.

Kekalahan paslon yang diusung PDIP ini menjadi sorotan.

Salah satunya Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam.

Dia menilai, kekalahan tersebut menjadi tanda rapuhnya PDI-P di Jawa Tengah.

Padahal, wilayah ini sudah lama disebut-sebut sebagai "kandang banteng".

Namun, keunggulan suara justru diraih oleh paslon nomor urut 1, Ahmad Luthfi-Taj Yasin yang mendapat 59,30 persen berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) Litbang Kompas.

"Kekalahan Andika-Hendrar di Pilgub Jateng menjadi penanda bagi terciptanya sejarah tumbangnya PDI-P di kandang Banteng. Sebab, sejak sejarah Pilkada hadir di 2005, PDI-P selalu digdaya di Jateng," kata Umam kepada Kompas.com, Kamis (28/11/2024).

Menurut Umam, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Pertama, pengusung Luthfi-Taj Yasin memiliki mesin politik yang besar, sekitar 75 persen dengan dukungan Presiden ke-7 RI Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra yang kini menjadi Presiden, Prabowo Subianto.

Baca juga: Quick Count Pilgub Jakarta 2024: Pramono-Rano Unggul, Anies Baswedan Singgung Upaya Intervensi

Baca juga: Hasil Pilgub Riau 2024 Paslon Wahid-Hariyanto Klaim Menang, Cagub Nasir: Belum Semua Data Masuk

Fenomena ini, menurutnya, memberikan pesan politik kuat bagi simpul-simpul kekuatan politik, termasuk juga para donor logistik, untuk memenangkan Lutfi- Taj Yasin sepenuhnya.

"Jaringan Jokowi juga all out and at all cost, karena hasil Pilkada Jateng menjadi pertaruhan nasib dan juga pride bagi Jokowi dan keluarga yang harus berhadap-hadapan dengan kekuatan PDIP yang selama ini terkuat," ucap Umam.

Faktor kedua, dilihat dari karakter pemilih Jawa Tengah yang masih didominasi oleh masyarakat santri. Dengan begitu, masyarakatnya lebih mendukung representasi kandidat nasionalis-santri yang tercermin di Lutfi-Yasin.

Sedangkan, pasangan Andika-Hendrar cukup berbeda, keduanya sama-sama merepresentasikan corak nasionalis.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved