Buron 6 Bulan, Pembunuh Sopir Travel Jambi Kini Menangis Minta Maaf
Ingat pembunuhan kejam terhadap sopir travel Jambi di Sumsel? Satu pelaku menangis minta maaf.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Ingat pembunuhan kejam terhadap sopir travel di Bayung Lencir di Kabupten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel)?
Satu dari dua pelaku, Alexander Tasman (35) kini menangis ditangkap polisi setelah buron hampir enam bulan.
Pembunuhan terhadap Matnur alias Inun (48) terjadi pada September 2024. Ia ditemukan tewas mengenaskan di Desa Telang, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Muba, Sumsel, Rabu (11/9/2024) sekitar pukul 10.00 WIB, setelah dinyatakan hilang kontak pada Senin (9/9/2024).
Alexander Tasman (35), ditangkap pada Kamis (7/3/2025) sekitar pukul 10.00 WIB di Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, setelah hampir enam bulan dalam pelarian.
Dengan wajah tertunduk dan suara bergetar, menangis dan meminta maaf kepada keluarga korban.
Alexander mengungkapkan penyesalan mendalam atas perbuatannya terhadap Matnur.
"Kepada keluarga korban, saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Saya sangat menyesal, mungkin jika saya umur panjang, saya akan temui keluarga korban," ucap Alexander sambil menangis, saat berada di Mapolda Jambi, Jumat, (7/3/2025).
Dilansir Kompas.com, ia mengakui bahwa tindakannya tidak bisa dibenarkan.
Meskipun berdalih bahwa dirinya melakukan kejahatan tersebut karena tekanan ekonomi.
"Saat itu saya butuh uang karena orang rumah sedang sakit. Mobil korban kami tinggalkan di bawah tol di wilayah Lampung," ujarnya.
Namun, permintaan maafnya tak bisa menghapus tindakan kejam yang telah terjadi.
Sadisnya perbuatan pelaku pada Matnur
Matnur, yang saat itu bekerja sebagai sopir travel, kehilangan nyawa akibat aksi brutal yang dilakukan oleh Alexander bersama dua rekannya, Heri Susanto (32) dan Al Ikhsan (36).
Kronologi bermula saat Matnur menerima penumpang untuk perjalanan dari pelabuhan Roro Kuala Tungkal menuju Kota Jambi.
Tanpa Matnur sadari, ketiga pelaku telah merencanakan untuk merampok kendaraannya.
Namun, rencana tersebut berujung lebih kejam.
Mereka memutuskan untuk menghabisi nyawa Matnur sebelum membuang jasadnya di wilayah Bayung Lincir, Sumatera Selatan.
Kondisi jasad ditemukan sangat mengundang keprihatinan.
Jasad korban dalam kondisi kepala di lakban, tangan diikat, dan kaki juga diikat menggunakan tali.
Pada 11 Oktober 2024, tim kepolisian berhasil menangkap Heri Susanto, salah satu pelaku.
Sementara itu, Alexander Tasman baru tertangkap enam bulan kemudian setelah bersembunyi di Kabupaten Tebo.
Alexander Tasman mengatakan kembali ke Jambi dengan niat menyerahkan diri.
Meski akhirnya lebih dulu ditangkap pihak kepolisian Jambi.
Kini, dirinya harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan dikenakan Pasal 365 Ayat (1), Ayat (3), dan Ayat (4) KUHPidana dan atau Pasal 338 KUHPidana dan atau Pasal 339 KUHPidana dan atau Pasal 340 KUHPidana Jo Pasal 55 Ayat (1) KUHPidana dengan ancaman hukuman pidana mati atau penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama 20 tahun penjara.
Sosok Matnur, Gigih Cari Nafkah Meski Ada Riwayat Stroke
Pria kelahiran Pendung Tengah, Kerinci itu dikenal menjadi sopir travel jurusan Kuala Tungkal-Jambi.
Matnur disebut memiliki riwayat penyakit stroke.
Meski begitu ia dikenal gigih dalam mencari nafkah demi bisa menghidupi seorang istri dan tiga anaknya.
Hal itu dikatakan Ketua RT 09, Suhami, dikutip Tribunsumsel.com.
"Beliau ini semenjak sudah stroke, biasanya hanya narik penumpang dari Kuala Tungkal ke Jambi saja, semenjak stroke tidak pernah lagi keluar Provinsi Jambi, "ujarnya Kamis
Keluarga pun heran, kenapa Matnur nekat membawa penumpang ke arah Palembang, apalagi, sering kejadian travel arah Palembang dibegal di jalan.
"Kita juga tidak tahu kenapa beliau berani keluar Jambi,"katanya, Kamis (12/9/2024).
Sementara itu, Lurah Tungkal 3, Kabupaten Tanjab Barat Hidayatulah menyebut, sosok Mantur dikenal sangat baik dengan warga sekitar.
"Kami lama bertetangga dengan beliau, waktu kami lagi bujangan dulu, " ujarnya (11/9/2024) malam.
Sosok Matnur dikenal sangat baik oleh masyarakat sekitar, bahawa dirinya sering tegur sapa dengan tetangga.
Beberapa waktu yang lalu Lurah sempat bertemu Matnur saling tegur sapa.
"Dua Minggu yang lalu saya ketemu beliau, saling tegur," ujarnya.
Selain itu, korban memang dikenal gigih dalam bekerja, pasal nya ia masih menghidupi 3 orang anak, 2 orang masih menempuh pendidikan.
Lurah menyebut, profesi sehari-hari Matnur ini adalah sopir travel Kuala Tungkal-Jambi.
"Iya beliau setiap hari jadi sopir travel ke Jambi, karena anak beliau masih sekolah," ungkapnya.
(*)
perampokan sopir travel
pembunuhan sopir travel
Kabupaten Musi Banyuasin
Sopir Travel Jambi Hilang
Travel Jambi
| Abang dan Adik Ketagihan Setelah Begal Sopir Travel di Kuansing, Apes Saat Beraksi Lagi di Muratara |
|
|---|
| Samsul Sopir Travel akan Dapat Sanksi atas Hoaks Kasus Pembegalan, Polres Pelalawan Gelar Perkara |
|
|---|
| Ini yang Membuat Samsul Sopir Travel Akui Merekayasa Kasus Pembegalan di Jalintim Pelalawan |
|
|---|
| Alasan Oknum TNI AL Penembak Bos Rental Rutin Bawa Senjata Api Kemana-mana, Terkait Status |
|
|---|
| Lihat Gelagat Samsul, Polisi akan Periksa Kejiwaan Sopir Travel yang Ngaku Dibegal di Pelalawan Itu |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/Alexander_Tasman_pembunuh_sopir_travel_Matnur.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.