Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Waktu Kecil Masuk TV dengan Kisah Sedih, Setelah Dewasa Sosok Mulyana Berubah Jadi Pemutilasi Pacar

Waktu kecil wajahnya pernah menghiasi layar televisi dengan kisah sedihnya. Setelah dewasa justru jadi pelaku sadis terhadap pacar yang hamil.

|
Editor: Ariestia
Foto/Dok Polres Serang Kota via TribunBanten.com.
PEMUTILASI PACAR - Pria di Banten bernama Mulyana (23), tega membunuh dan memutilasi kekasihnya, SA (19), karena ogah bertanggung jawab atas kehamilan korban. Mulyana ditangkap pada Sabtu (19/4/2025), di kawasan Pabuaran, Kota Serang. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Waktu kecil wajahnya pernah menghiasi layar televisi.

Setelah besar, Mulyana (23) pemuda asal Kota Serang, Banten kembali menjadi pemberitaan.

Namun kali ini sosoknya berbeda.

Dia menjelma menjadi pelaku mutilasi sadis kekasih yang hamil karena minta pertanggungjawaban.

Mulyana ditangkap atas kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap kekasihnya sendiri, SA (19).

Kasat Reskrim Polresta Serang Kota, Kompol Salahuddin, mengatakan Mulyana ditangkap tanpa perlawanan di kawasan Pabuaran, Sabtu (19/4/2025).

"Saat ini, pelaku sudah dibawa ke kantor Polresta Serang Kota untuk menjalani pemeriksaan," kata dia, Minggu (20/5/2025), dikutip dari TribunBanten.com.

Sosok Mulyana dan kisah sedih masa kecil

Sosok Mulyana menjadi sorotan lantaran pernah masuk televisi saat dirinya masih duduk di bangku sekolah dasar.

Kala itu kisah kehidupannya menyedihkan, anak itu dirawat kakek nenek dan menjalani kerasnya hidup.

Warga Kampung Baru Ciberuk, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Serang, Banten tersebut dulu dikenal sebagai penjaja Opak.

KASUS MUTILASI - Mulyana, pelaku pemutilasi pacar yang hamil dengan cara sadis, ternyata pernah masuk acara program televisi saat masih kecil.
KASUS MUTILASI - Mulyana, pelaku pemutilasi pacar yang hamil dengan cara sadis, ternyata pernah masuk acara program televisi saat masih kecil. (Foto/YouTube TRANS7 OFFICIAL/Dok Polresta Serang Kota)

Hal tersebut terungkap dalam tayangan YouTube TRANS7 OFFICIAL 8 tahun silam.

Tepatnya pada 7 September 2016.

Sosok Mulyana dalam program tersebut dijuluki 'Si Penjaja Opak'.

Disebutkan, Mulyana tumbuh besar tanpa kasih sayang ibu.

Kedua orang tuanya memutuskan untuk bercerai sejak Mulyana berusia 2 tahun.

Mulyana akhirnya dirawat oleh kakek dan neneknya, yang kala itu membuat opak.

Barang dagangan neneknya lalu dijajakan oleh Mulyana.

Tiap hari pendapatan mereka mencapai Rp20.000 hingga Rp30.000 untuk dibelikan beras.

Selain membantu neneknya berjualan opak, Mulyana diminta menggembala belasan kerbau milik tetangga.

Ia mendapatkan upah Rp2.000 untuk menunggu belasan kerbau tersebut.

Kala itu, Mulyana menangis mengaku ikhlas hidup ditinggal oleh sang ibu.

Perbuatan sadis pada kekasih

Siapa sangka, tangisan masa kecil tersebut kini justru berubah menjadi aksi sadis Mulyana terhadap kekasihnya.

Beranjak remaja, kini Mulyana yang sudah 23 tahun mengenal asmara, justru berakhir maut.

Mulyana yang berpacaran dengan SA terkejut sang kekasih mengaku hamil.

Pembunuhan hingga mutilasi awalnya bermula saat Mulyana mengajak korban membeli bakso di wilayah Ciomas.

Korban dijemput di rumah kakeknya di kawasan Cinangka, oleh pelaku.

Dari warung bakso di Ciomas, pelaku mengajak SA ke Peninjauan dengan dalih membicarakan soal kehamilan korban.

Meski sempat mengobrol di Peninjauan, pelaku kembali mengajak korban berpindah tempat.

Kali ini, ia meminta diantar korban ke Gunung Kupa dengan alasan transaksi cash on delivery (COD).

Dalam perjalanan, korban terus mendesak pelaku untuk bertanggung jawab menikahnya.

Karena emosi, pelaku membawa korban ke perkebunan karet yang sepi.

Lagi-lagi, dengan alasan ingin membicarakan kehamilan SA, pelaku mengajak korban masuk ke dalam hutan.

Saat itulah pelaku mencekik SA menggunakan kerudung yang dikenakan korban.

Setelahnya, korban didorong dari atas tebing dan kembali dicekik hingga tewas.

Pelaku kemudian pulang ke rumah untuk mengambil golok dan kembali ke lokasi kejadian.

Golok itu digunakan untuk memutilasi tubuh korban menjadi beberapa bagian, yakni kepala, tangan, kaki, dan isi perut yang dibuang ke aliran sungai.

Sementara, bagian tubuh korban ditutup menggunakan daun pisang dan tumpulan kayu.

Kompol Salahuddin mengatakan motif pelaku tega melakukan pembunuhan dengan mutilasi didasari karena sang pacar hamil dan meminta pertanggungjawaban.

"Ini hasil keterangan sementara dari pelaku, saat ini kami masih melakukan proses pendalaman," ujar Salahuddin.

Salahuddin menegaskan, pihaknya akan menindak tegas terhadap pelaku kejahatan yang meresahkan masyarakat.

"Kasus ini kami proses dan akan kami tindak tegas segala bentuk kejahatan yang meresahkan masyarakat," pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved