Konflik di Lahan Sengketa, Wabup Kuansing Minta Warga dan Perusahaan Menahan Diri

Wakil Bupati Kuantan Singingi (Kuansing) Muhklisin meminta Kelompok Tani Maju Sejahtera dan PT Barito Riau Jaya (BRJ) menahan diri

Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: M Iqbal
Foto/Istimewa
DUDUKI ALAT BERAT - Ibu-ibu dari kelompok tani menduduki alat berat milik PT BRJ di Kecamatan Sentajo Raya baru-baru ini. 

"Warga yang awalnya takut malah jadi emosi. Apalagi ini adalah hak mereka," ujarnya.
Warga yang tergabung dalam kelompok tani pun menghentikan aktifitas pihak PT BRJ dengan menduduki alat berat.

Saling ancam dan kejar-kejaran pun terjadi. Namun Kapolsek Benai IPDA Hainur Rasyid mengatakan tidak ada korban luka-luka yang terjadi saat konflik terbuka terjadi.

"Kami bersama TNI dan tokoh masyarakat berhasil menenangkan situasi. Mereka pun bersedia permasalahan tersebut diselesaikan dengan cara negoisasi di Pemkab Kuansing," ujar Ipda Hainur.

Pada  2022 lalu, konflik berujung pada pembacokan yang melukai 6 orang.

Keenam korban berasal dari Kelompok Tani Maju Sejahtera sebanyak dua orang dan security PT BRJ sebanyak 4 orang.

Selain luka bacok, ada juga korban mengalami luka tembakan senapan angin.

Ternyata ada tiga kubu yang bersengketa di lahan tersebut, kelompok tani, PT BRJ dan satu perusahaan lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved