Kasus DBD di Riau
Kasus DBD di Riau Kian Mengkhawatirkan, 17 Korban Jiwa Dilaporkan Meninggal Dunia
Penyebaran nyamuk Aedes aegypti sebagai pembawa virus dengue kini semakin masif di Riau, terutama akibat lingkungan yang tidak terjaga kebersihannya.
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Theo Rizky
“Kalau kita semua lalai membersihkan lingkungan, maka nyamuk akan punya rumah untuk berkembang biak. Jangan tunggu sampai ada yang jatuh sakit atau meninggal dunia baru kita bergerak,” ujarnya.
Lonjakan kasus DBD ini menjadi sinyal darurat bagi masyarakat Riau. Dengan keterlibatan aktif warga dan peran kader Jumantik di setiap rumah, pemerintah berharap wabah ini bisa ditekan dan tidak berkembang menjadi krisis kesehatan yang lebih besar.
Baca juga: Pekan Pertama Mei 2 Kasus, Segini Jumlah Penderita DBD yang Meninggal di Kampar sejak Awal 2025
Sri Sadono juga menekankan bahwa pencegahan lebih penting daripada pengobatan. Dinas Kesehatan juga telah mengoordinasikan rumah sakit dan puskesmas untuk bersiaga menghadapi lonjakan pasien DBD.
Ia mengimbau masyarakat yang mengalami gejala demam tinggi, nyeri otot, sakit kepala hebat, atau muncul bintik merah di kulit untuk segera memeriksakan diri.
“Deteksi dini sangat penting. Jangan menunda-nunda jika muncul gejala, karena penanganan DBD itu berpacu dengan waktu,” katanya.
Ia juga mengajak seluruh pihak, mulai dari camat, lurah, RT/RW, hingga tokoh masyarakat untuk bersinergi dalam mencegah wabah ini.
"Kami tidak bisa bekerja sendiri. Butuh kerja sama semua pihak untuk menekan laju penyebaran. Ini tanggung jawab bersama," katanya.
(Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)
Cegah DBD, Pemkab Kampar Akan Tambah Mesin Fogging untuk Daerah Endemis |
![]() |
---|
6 Orang Meninggal dari 179 Kasus DBD Yang Terjadi di Inhil Selama 2025, Status KLB Sudah Ditetapkan |
![]() |
---|
Cegah DBD Mulai dari Rumah, Jaga Kebersihan, Buang Barang Bekas |
![]() |
---|
Tercatat 176 Kasus DBD di Bengkalis dari Januari Hingga April 2025 |
![]() |
---|
17 Orang Meninggal Akibat Wabah DBD di Riau, Inhil Jadi Wilayah Terparah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.