Berita Viral

Kecelakaan Purworejo: Tubuh Finna Utuh, Tak Ada yang Parah, Hanya Luka di Pelipis, Tapi Tak Bergerak

Tak ada luka yang parah di tubuh Finna. Hanya dipelipas saja lukanya. Namun, tubuhnya tak lagi bergerak. Penghapal Qurna itu telah pergi

Editor: Budi Rahmat
Tribun Jogja
KECELAKAAN DI PURWOERJO - Tak ada luka parah di tubuh Finna. hanya di bagian pelipis saja sedikit. Namun, tubuhnya tak lagi bergerak 

Namun suasana duka masih menyelimuti rumahnya. Tenda duka masih terpasang. Kerabat, tetangga dan teman-teman anak sulung dari tiga bersaudara itu berdatangan untuk mengucapkan belasungkawa. 

Ramdan, adik Naely berujar, komunikasi terakhir dirinya dengan sang kakak terjadi pada Selasa malam, atau sehari sebelum peristiwa pilu itu terjadi. Ia tidak menyangka, komunikasi selasa malam itu menjadi yang terakhir. Sebab Rabu pagi, Ia mendapat kabar yang mengagetkan, bahwa kakaknya meninggal dalam insiden kecelakaan. 

"Rabu pagi saya sudah gak sampat ketemu. Karena pagi kakak sudah berangkat duluan (ke Yayasan). Terus mau takziah ke Purworejo, kakak pamitnya ke bapak," ujar dia. 

Anak sulung dari tiga bersaudara itu kini pamit untuk selamanya. Naely dikenal anak yang aktif di mata keluarga. Meskipun tidak banyak bicara tetapi perhatian, begitu juga di kegiatan kampung, Naely banyak terlibat. 

Pakde Naely, Kamijan mengungkapkan, keponakannya itu pandai mengaji. Ia lulusan Pondok Pesantren Mambaul Hikmah, Muntilan. Selepas enam tahun dari Pondok, Naely mendedikasikan dirinya mengajar di Yayasan As Syafi'iyah sekaligus mengajar les di rumah maupun visit home. 

"Anaknya ini istimewa. Berangkat ngajar di Yayasan pagi, pulangnya sore ngajar les. Dan yang buat kami bangga, anaknya betul-betul menikmati di Pondok, mengena, anaknya matang (dewasa)," kenang dia.

Baca juga: Tinggalkan Istri dan Anak Membusuk di Dalam Rumah, Pria di Rejang Lebong Ini Beri Pengakuan Singkat

Sosok Yang Ramah

Gunawan Arditya duduk di antara keramaian orang-orang di rumah duka, di Dusun Kawiran, Rambeanak, Mungkid. Guru Kelas 2 SD IsIam Tahfidz Quran As Syafi'iyah itu turut melayat, mengantarkan jenazah Finna Mukarramah, ustazah yang menjadi korban kecelakaan di Purworejo menuju peristirahatan abadinya. Ia terlihat bersedih. 

SEPULUH ustazah yang menjadi rekan seperjuangan dalam mendidik anak-anak di Yayasan As Syafi'iyah meninggal dunia dalam insiden kecelakaan, yang tak pernah dibayangkan.

Baginya, mereka adalah ustazah pilihan. 

"Mereka semua istimewa. Dari para korban ada juga yang senior. Oleh Sekolah kami sering diandalkan. Mereka orang-orang pilihan," katanya, Kamis (8/5/2025). 

Ia mengenal baik para ustazah yang meninggal dunia. Semuanya akrab sebagai rekan kerja. 

Gunawan mengenang sosok mendiang Finna, sebagai pribadi yang memiliki dedikasi tinggi. Ramah dan senang bercanda. Kepribadian juga mudah bergaul. 

"Beliau punya inisiatif yang baik. Sebagai guru orangnya juga ceria, enerjik dan penuh semangat. Walaupun beliau hafidoh tapi bisa berbaur," katanya. 

Ia tak pernah mengira bahwa perjalanan Takziah ke Purworejo menjadi kenangan terakhir bersama para ustazah. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved