Catat Sejarah Baru, Prof Leny Nofianti Resmi Jadi Rektor Perempuan Pertama di UIN Suska Riau

Prof Dr Leny Nofianti MS SE MSi Ak CA resmi terpilih sebagai Rektor untuk periode 2025–2029.

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: M Iqbal
Foto/istimewa
PELANTIKAN - Pelantikan Prof. Leny dilakukan oleh Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, pada Senin, 26 Mei 2025 sore kemarin di Jakarta. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau mencatat sejarah baru. Prof Dr Leny Nofianti MS SE MSi Ak CA resmi terpilih sebagai Rektor untuk periode 2025–2029. Ia menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai Rektor di kampus ini menggantikan Prof Dr Khairunnas Rajab MAg.

Pelantikan Prof. Leny dilakukan oleh Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, pada Senin, 26 Mei 2025 sore kemarin di Jakarta. Selain Prof. Leny, dua pemimpin Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) lainnya juga dilantik, yaitu I Wayan Wirata sebagai Rektor  Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gede Pudja Mataram dan I Gede Suwindiya sebagai Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja.

Pelantikan ini berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 186091, 186195, dan 186196/MA.KP.07/5/2025 tentang pengangkatan dan pemberhentian pimpinan PTKN periode 2025–2029.

“Ini amanah besar yang saya terima. Semoga saya bisa membawa UIN Suska Riau menjadi lebih baik dan maju,” ujar Prof. Leny saat dihubungi Tribunpekanbaru.com pada Selasa (27/5/2025) sore.

Ia juga meminta dukungan dari semua pihak untuk bersama-sama membangun UIN Suska Riau menjadi kampus yang unggul dan berkembang.

“Kami sangat membutuhkan dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak. Tanpa dukungan itu, karena saya tidak bisa menjalankan tugas ini sendirian,” katanya.

Dalam pemilihan rektor kali ini, Prof. Leny menjadi satu-satunya calon perempuan. Ia bersaing dengan empat Guru Besar lainnya: Dr. H. Samsul Nizar, MAg; Prof. Dr. H. Akbarizan, MAg, MPd; Prof. Dr. H. Muhammad Syaifuddin, SAg, MAg; dan Prof. Dr. Hairunas, MAg—yang merupakan Rektor UIN Suska periode 2021–2025.

Prof. Leny Nofianti adalah Guru Besar di bidang Ilmu Akuntansi. Ia lahir di Desa Sungai Salak, Tempuling, Indragiri Hilir (Inhil) pada 12 November 1975 dan menjadi profesor di usia 44 tahun—sebuah pencapaian yang luar biasa.

Ia merupakan anak ke-9 dari 10 bersaudara, putri dari almarhum Mustafa Jalal, seorang guru sekaligus ASN yang berperan penting dalam perjalanan pendidikannya.

Setelah menempuh pendidikan menengah di SMA Negeri 8 Pekanbaru, ia lalu melanjutkan studi S1 di jurusan Akuntansi Universitas Riau. Gelar magister dan doktoralnya ia raih di Universitas Padjadjaran, Bandung. Ia menyelesaikan program doktor pada tahun 2008.

Karier akademiknya di UIN Suska Riau cukup panjang, salah satunya pernah menjabat sebagai Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial. Pada 1 Februari 2020, ia dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Akuntansi.

Dalam sambutannya saat pelantikan rektor UIN Suska Riau dan Rektor IAHN Gede Pudja Mataram dan I Gede Suwindiya sebagai Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja di Jakarta, Menteri Agama menyampaikan ucapan selamat kepada para pimpinan baru. 

Ia menegaskan bahwa menjadi rektor di era post-truth bukanlah perkara mudah. Diperlukan visi yang tajam, integritas tinggi, serta keberanian untuk berinovasi di tengah perubahan zaman yang cepat.

“Menjadi rektor di era post-truth seperti mengemudikan kendaraan di jalan berliku. Harus cermat membaca arah, belajar dari masa lalu, dan mengambil keputusan strategis di saat yang tepat,” ujar Menag.

Beliau juga mengingatkan pentingnya menjaga transparansi, efisiensi, dan integritas dalam mengelola anggaran negara. Seorang rektor, katanya, bukan hanya dituntut peka terhadap dinamika kampus, tapi juga harus rajin membaca dan memahami regulasi, terutama yang berkaitan dengan pendidikan dan keagamaan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved